6.10

1429 Kata

Ammar tidak begitu mengerti dengan apa yang ia rasakan sejak ia melihat Amira menangis karena dirinya. Ammar marah besar tapi melihat tetes-tetes itu membasahi wajah ceria teman sebangkunya tersebut muncul rasa sesal dalam hati. Namun tetap saja ia harus memberitahukan apa yang benar pada Amira, karena ia peduli padanya. Juga karena sepengetahuan Ammar, Amira ini adalah tipe manusia yang mudah sekali dipengaruhi. Sehingga, kalau ada yang harus ia sesali maka itu adalah kenapa bukan dirinya yang mengenal Amira pertama kali, kenapa harus Kevin bodoh itu, bukannya menyesali kata-katanya kemaren. Keesokan harinya, untuk pertama kalinya Amira bolos. Tanpa keterangan. Dan Ammar tidak bisa untuk tidak memikirkan gadis itu sepanjang hari. Ammar bahkan sampai salah menjawab pertanyaan para guru. T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN