Siang ini Naomi akhirnya keluar dari kamar nyaman miliknya dan celingukkan kesana-kemari tapi baik Dirga maupun kevin tidak terlihat batang hidungnya. Padahal Naomi punya misi penting yang harus di rundingkan sampai rela menunda acara bermalas-malasannya.
“Cari siapa Nom?” Kali ini Ayah Naomi yang bertanya.
“Si tengik Dirga, ayah liat nggak?” Reza tertawa mendengar nama panggilan Dirga dari Naomi.
“Kamu tuh yah nama bagus-bagus di kasih Tengik segala.” Komentar Reza. Tapi Naomi tidak menanggapi masih celingukan ke sana kemari. “Penting banget yah masalah sama Dirga sampai ayah dicuekin?”
“Ini lebih penting dari tugas negara Yah, pokoknya ini menentukan kebahagiaan Naomi di masa yang akan datang.” Jawab Naomi lagi-lagi mengundang gelak tawa Reza.
“Tadi Ayah liat Dirga masuk ke mobil sambil ngomng sendiri terus pergi. Tapi kata mama kamu dia mau ikutan casting film layar lebar jadi emang suka ngomong sendiri. Tadinya ayah pikir dia gaul sama kamu jadi ketularan gila.” Naomi menampilkan ekspresi kesal menanggapi perkataan ayahnya.
“Naomi itu anak ayah yang cantiknya ngalahin miss Universe tau, malah dikatain gila. Udah ahh Nom-Nom mau cari si tengik.” Naomi melipir pergi meninggalkan Reza yang masih tertawa. Naomi bisa dibilang merupakan pembawa kebahagiaan untuk orang tuanya. Karena sejak anak itu lahir ke dunia, baik Reza maupun Jessika selalu saja bahagia. Apalagi ketika dia beranjak dewasa seperti sekarang dan tingkahnya bukannya semakin cuek malah semakin menggemaskan. Kadang Reza sampai berpikir tidak rela jika kelak putri semata wayangnya itu di bawa pergi oleh laki-laki lain untuk dinikahi.
Setelah menunggu hampir satu jam sambil kepoin i********: Dian yang sekarang lagi anget-angetnya punya pacar baru, Akhirnya si berondong tengik pulang juga. Bersamaan dengan Kevin yang sudah tampak ceria. Naomi menurunkan kaca mata hitamnya sebatas hidung sambil memandang mereka penuh dengan kekepoan. Dari jarak beberapa meter bisa Naomi lihat bahwa si tengik dan Kevin sudah senyum-senyum tidak jelas.
“Ohh udah akrab ya kalian sekarang, pergi berdua dah kaya remaja yang kasmaran huh? Gue yang lagi galau dan merasakan ketidak adilan dunia kalian tinggalin. Lo berdua dan gue End mulai sekarang.” Kevin dan Dirga cekikikan mendengar ocehan Naomi. Terlebih melihat kaca mata hitam besar bertengger di hidung mancung gadis itu padahal sekarang dia sedang duduk santai di sofa.
“Ngapain sih lo pakai kaca mata hitam segede dinosaurus gitu kak?” Dirga bertanya sambil tertawa geli. Kevinpun ikut cekikikan sambil duduk di salah satu sofa yang kosong.
“Ini adalah alat pelindung gue yang paling setia agar tidak perlu iri dengki melihat kemesraan orang lain di sosial media soalnya gelap semua tuh keliatannya kaya hidup lo.” Jawaban Naomi lagi-lagi membuat dua berondong itu cekikikan.
“Lo lagi stalking IG mantan yah?”
“Maaf tolong diulangi lagi pertanyaannya saudara Kevin yang terhormat!” Dirga sudah cekikikan.
“Kakak lagi Stalking ig mantan yah?” Ulang Kevin lagi dengan polosnya. Dirga semakin tertawa ketika sebuah bantal melayang tepat ke wajah Kevin dan semakin tertawa ngakak karena tentu saja akan tembus karena Kevin bukan manusia. Dirga tahu bahwa Naomi paling kesal kalau ada yang membahas mantan, karena menurut informasi dari Ratu Jesika yang agung putri kesayangannya itu punya kenangan buruk dengan seorang laki-laki dan tidak mau menyebutnya mantan.
“Catat di kepala lo yang ganteng itu, Naomi Ayunda gadis cantik, baik hati, penuh dengan keindahan ini tidak punya mantan. Dia yang dulu pernah pacaran sama gue itu bukan mantan gue, Tapi kesalahan terburuk yang ada di dunia indah ini. Paham! Mantan terlalu indah di sandang oleh cowok b******k kaya dia.” Setelah mengucapkan itu, Naomi kembali memfokuskan matanya ke layar ponselnya tidak mempedulikan Dirga dan Kevin yang sudah tertawa terbahak-bahak.
Berada di sekitar Naomi memang sebuah keberuntungan. Itu yang selalu ada di pikiran Dirga dan kini Kevin pun merasa demikian. Setidaknya dia merasakan betapa indahnya hidup penuh dengan canda dan tawa walaupun bukan dalam wujud manusia.
“Ah iya gue hampir lupa. Gue mau mendiskusikan sesuatu yang lebih penting dari tugas negara sekaligus berita yang akan menggemparkan dunia kalian.” Baik Dirga maupun Kevin langsung beringsut mendekat.
“Kalau lo tipu gue sementara rasa penasaran gue udah naik ke ubun-ubun gini, fix gue berhenti jadi berodong lo.” Ucap Dirga yang di balas Naomi dengan decihan jijik.
“Emang gue mau banget apah punya berondong kaya lo? Amit-amit.”
“Udah buruan Spill gue udah gak tahan.” Ujar Dirga lagi.
“Gue mau di jodohin.” Baik Dirga maupun Kevin tampak mendesah kecewa.
“Itumah gue juga tahu.” Ujar Kevin.
“Iyalah tahu lo berdua kan ngintipin gue sama kanjeng Ratu. Kepo lo pada!” Sungut Naomi.
“Itu doang yang lo bilang berita heboh? Gak asik lo kak.” Ucapan Dirga di balas dengan senyum mencurigakan milik Naomi. Membuat laki-laki itu beringsut kembali mendekat karena tahu pasti ada kelanjutannya.
“Gue dijodohin sama kakaknya Kevin.” Mendengar berita itu Dirga menganga sementara Kevin mengernyit.
“Gue punya kaka? Kata Dirga gue anak tunggal?” Ujarnya bingung. Naomi kali ini beringsut semakin mendekati dua berondong itu sambil celingukan kesana-kemari.
“Katanya dia kakak tiri lo Vin, dan kalau gak demi misi penyelidkan kematian lo, Amit-amit banget gue terima perjodohan ini. Tapi otak gue yang cemerlang ini seketika langsung membaca peluang yang sangat besar kalau gue deket sama tuh cowok. Pertama gue bisa cari tahu tentang lo, kedua gue bisa bales sepupu b******k lo itu.” Naomi menjelaskan dengan diakhiri tertawa yang terdengar begitu jahat. Dirga terkekeh.
“Gue setuju sama lo kak, ini peluang bagus banget. Dan menurut gue kakak Tiri Kevin ini juga cukup mencurigakan karena dia akan jadi orang yang paling diuntungkan kalau lo gak ada Vin,” Ucap Dirga memberi pendapat yang diangguki oleh Naomi dengan mantap.
“Gila bangga banget gue sama diri gue sendiri. Dalam perjanana hidup yang singkat ini ternyata gue diberi kesempatan untuk jadi detektif beneran.” Gadis itu tertawa dengan Dramatis.
“Jadi maksud lo ada kemungkinan kecelakaan gue bukan murni kecelakaan?” Tanya Kevin penasaran. Dirga mengangguk mantap.
“Pokoknya banyak kejanggalan dari kejadian itu bahkan sampai ke pemakaman lo aja banyak banget yang aneh. Dulu banyak gosip yang bertebaran diantara temen-temen gue tentang pembunuhan berencana dan hal-hal lain. Tapi yang lebih aneh lagi keluarga lo seperti berhenti mengkasuskan kecelakaan lo di polisi padahal terjadi banyak kejanggalan di TKP.” Ucapan Dirga membuat Kevin kembali terlihat sedih. Karena itu tanpa aba-aba Naomi langsung menggeplak kepala Dirga menggunakan tangannya yang kosonga dan membuat komat-kamit tanpa suara untuk memperingatkan si Tengik itu. Tapi dasarnya aja si Tengik nggak peka.
“Udah deh Vin lo gak usah pakai mode melow-melow gitu. Lo pokoknya tenang aja, semua akan beres ditangan Naomi dan Si tengik Dirga. Kalau lo pikir kita berdua orang biasa aja ahhh lu salah besar. Kita ini istimewa gue dengan kecerdasan dan kecerdikan gue sementara si tengik dengan sikap menyebalkannya yang kalau saat genting bisa kita manfaatkan.” Dirga mendengus mendengar kesimpulan Naomi tentang dirinya tapi tidak memprotes. Kevin kembali tersenyum.
“Bukan masalah gue dibunuh dan keluarga gue gak peduli yang bikin gue sedih. Tapi kenyataan kalau Dirga membicarakan pemakaman gue itu seolah menjelaskan kalau gue bener-bener udah mati. Jujur aja kalau boleh meminta satu permintaan lagi sama Tuhan gue pengen banget hidup sekali lagi dan jadi teman kalian berdua. Gue janji akan jadi manusia yang baik.” Naomi tampak berkaca-kaca mendengar perkataan Kevin dan Dirga yang anti melow-melow pun matanya sedikit memerah.
“Lo tetap akan jadi teman kita berdua sampai kapanpun kok Vin.” Ucap Dirga sambil menepuk punggung temannya itu. Sementara Naomi Reflek langsung memberikan Kevin sebuah pelukan. Pelukan pertama setelah dua tahun bergentayangan yang diterima Kevin kali ini rasanya seperti berbeda. Kevin seperti merasakan dadanya berdetak sangat kencang padahal seharusnya tidak ada debaran itu. Dan entah kenapa dadanya rasanya sakit dan sedikit sesak. Perasaan apakah itu?
***