Lembar Keduapuluhenam

1500 Kata

Kevin dan bundanya pulang ke rumah setelah ke psar dan itu membuat Naomi lega. Setidaknya Kebin masih ada, hal itu saja sudah mampu membuat Naomi bersyukur sekali. Dirga ikut menoleh dan tersenyum melihat ekspresi Naomi yang tampak lega. “Takut banget lo dia ilang, lebay.” Cibirnya. Naomi hanya mendengus saja. Dia lebih memilih menghampiri bundanya karena bisanya beliau membeli jajanan pasar kesukaan Naomi. “Tadi pagi mbak Dian ke sini nyariin kak.”Lapor Kevin membuat Naomi mengernyit. “Dian? Kok dia gak wa atau telpon?” Kevin menaikkan bahunya tidak tahu. Kemdian Naomi langsung merogoh ponsel di sakunya dan menghubungi sahabatnya itu. “Tadi pagi lu ke rumah gue mau ngapain yan?” Ucap Naomi begitu panggilannya tersambung. “Ada yang mau gue sampein Nom, nanti aja deh kalau gue udah kela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN