Part 9

1018 Kata

Setelah semua masalah itu berlalu, persiapan pernikahan pun berjalan dengan mulus. Hanya tinggal membagikan undangan saja dan inilah yang sedang Kirana lakukan. Mengantarkan pada Seira dengan perasaan gelisah, sedikit cemas apa yang dipikirkan oleh teman dekatnya itu. Selain karena Kirana tak cerita sama sekali tentang masalahnya, undangan yang diberikan kurang seminggu itu pastilah sangat mengagetkan. Seira terbengong menatap sepucuk surat di tangannya, membaca ulang berkali-kali nama yang ada di sana sambil mencoba meyakinkan diri kalau ini bukanlah mimpi. “Ini Dinar yang di sini, maksudnya Om Dinar?” Seira ragu. Perasaan mereka baru sampai tahap kenalan, tapi nggak jadi teman. Kok tiba-tiba sudah mau menikah? “Err ... ya itu. Emang siapa lagi.” Kirana garuk-garuk kepala, mengalihkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN