Bab 46. Mantan Pacar Tanpa Bunga

1058 Kata

Setelah sampai di toko bunganya, Luna langsung masuk ke ruangannya. Ia masih memikirkan yang dibicarakan oleh Arsenio. Luna tidak menyangka jika Arsenio bisa memintanya berpisah dengan Alex. Luna menyadari jika ia tidak memiliki keberanian itu. Keberanian untuk melawan Alex adalah sebuah hal yang mustahil. Luna masih diam saja menatap kosong ke ujung ruangan. Bahkan saat seorang pegawainya masuk, Luna tidak menyadari. “Bu?” Luna terkesiap dan langsung menegakkan punggungnya. Luna pun menyunggingkan senyuman. “Ada apa, Riska?” pegawai bernama Riska itu mendekat lalu duduk di salah satu kursi di depan Luna. “Minggu lalu ada yang mencari Ibu. Tapi Ibu gak datang ke toko jadi saya bilang kalau Ibu gak ada.” Kening Luna mengernyit mendengar laporan dari Riska. Ia terlalu sibuk dengan masal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN