Pernikahanmu dengan Dia

917 Kata
Undangan pernikahan Reyhan dan Calista sudah mulai disebar ke seluruh pegawai ShadowTech. Tak ada satupun yang tak menatap iba pada Rhea. Bahkan, seluruh teman satu divisinya tak ada yang mau menyinggung soal pernikahan Reyhan dan Calista pada Rhea, karena mereka setuju untuk menghargai perasaan Rhea saat ini. Rhea cukup terlihat tegar. Tak ada drama menangis di kantor ataupun badmood. Hari-harinya masih berjalan seperti biasa. Makan ke kantin dijam istirahat bersama Zera dan Ganis. Menyelesaikan segala pekerjaannya hingga tuntas. Namun, ketika seluruh karyawan sudah pulang dan hanya tersisa Rhea, Ganis dan Zera, tangis gadis itupun pecah. Ganis dan Zera memeluk erat Rhea dan berusaha menyemangati gadis malang itu. "Gue ngerti Rhe, perasaan lo saat ini gimana. Gue gak akan bilang sabar ataupun nyuruh lo buat move on, karena semuanya gak semudah itu. Gue cuma bisa nenangin lo kaya gini aja Rhe. Dengan lo nangis kaya gini, bisa buat perasaan lo lebih ringan," ujar Ganis seraya memeluk Rhea lebih erat. Rhea semakin terisak kala Ganis dan Zera mengusap lembut punggungnya. "Gue yakin Rhe, Tuhan udah siapin hadiah terindah buat lo," lirih Ganis. "Dan, Tuhan udah siapin pengganti yang jauh lebih baik dari Reyhan," sambung Zera. "Mungkin, orang tua Reyhan dan Calista menjodohkan mereka karena memang mereka pun saling mencintai," lirih Rhea. Zera dan Ganis terdiam dan hanya saling melempar tatapan. "Gue nyesel udah membuka hati gue buat Reyhan. Rasa sakit gue sama dia gak akan pernah hilang. Cuma Oris, cowok yang gak pernah nyakitin perasaan gue sampai detik ini," lanjut Rhea disela isakannya. *** Tepat hari ini, pernikahan Reyhan dan Calista berlangsung di Serenada Hotel. Rhea berusaha meyakin diri dan menguatkan perasaannya untuk hadir dalam pesta pernikahan mantan kekasihnya. Menatap jejeran foto prewedding Reyhan dan Calista yang tampak sangat bahagia. Kisah cinta Rhea dan Reyhan hanya bertahan hingga beberapa hari yang lalu. Kini, pria yang selama ini dicintainya telah bersanding dengan wanita pilihan orang tuanya. Perasaan cinta Rhea untuk Reyhan akan ikut pergi meninggalkan hati Rhea, bersama air matanya yang mengering. Cintanya selama dua tahun yang telah mereka rajut bersama, harus Rhea relakan terkubur bersama luka yang sangat dalam. Gadis itu akan merelakan kebahagiaannya demi kebahagiaan Reyhan dengan pilihannya. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju pelaminan. Rhea bersalaman dengan kedua orang tua Calista dengan senyum yang dibuat-buat, lalu tiba ke tempat dimana Reyhan berdiri bersama Calista. Rhea memaksakan senyumannya dan menjabat tangan Reyhan seraya memberikan ucapan selamat. "Selamat iya Rey, semoga lo selalu bahagia dan tersenyum, walaupun bukan gue yang jadi alasan lo bahagia dan tersenyum," ujar Rhea bergegas melangkah tanpa mau mendengar apa yang akan disampaikan Reyhan. Rhea menjabat tangan Calista. "Lo menang, Calista. Gue serahin jodoh lo yang udah gue jaga selama dua tahun ini," ujar Rhea seraya melanjutkan langkahnya dan memberi ucapan selamat pada kedua orang tua Reyhan. Para karyawan ShadowTech yang hadir tak melepas pandangannya pada Rhea yang sedang turun dari atas pelaminan. Gadis itu benar-benar terlihat sangat tegar. Tiba-tiba, seluruh tamu undangan yang hadir mengalihkan pandangan mereka saat seorang pria muda masuk di pintu masuk ballroom. Nazzar terlihat berlari dari sisi pelaminan menyambut pria tersebut. Pria berpakaian jas hitam lengkap dengan dipadukan kemeja merah dan dasi hitam bercorak putih itu berjalan masuk melewati kerumunan orang-orang. "Astaga ... bening banget!" seru Monic salah satu pegawai dari divisi lain. Rhea yang mendengar bisikan demi bisikan di belakang dan sampingnya mengalihkan pandangannya ke arah tatapan para tamu undangan. Rhea hanya melihat punggung pria itu yang sedang berjalan menaiki pelaminan untuk memberi ucapan selamat pada Reyhan dan Calista. Rhea memincingkan matanya melihat lebih jelas siapa pria diatas sana. Tiba-tiba matanya membelalak saat melihat pria itu menuruni tangga pelaminan. Tanpa berpikir panjang, Rhea berlari melewati para tamu undangan menuju pria itu. Langkahnya ia hentikan, Rhea berusaha mengatur napasnya, berusaha menenangkan dirinya terlebih dahulu. Senyum Rhea mengembang, tatapannya tak lepas dari pria dihadapannya saat ini. "Oris," lirih Rhea. Oris berjalan cepat menghampiri Rhea, dan tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya. Oris memeluk Rhea erat-erat, seakan dirinya tak ingin melepaskan Rhea. "Rhea! Aku kangen banget sama kamu," bisik Oris. Dari atas pelaminan, Reyhan yang menyaksikan semuanya terlihat geram. Pria itu melepas pegangan tangan Calista dan berlari turun kebawah. Dalam sekali hentak, Reyhan menarik bahu Oris sangat keras hingga pelukannya pada Rhea terlepas. Oris yang terkejut segera menoleh ke belakang, melihat siapa yang melakukan itu padanya. "Siapa lo? berani-beraninya lo sentuh tubuh pacar gue," pekik Reyhan tanpa sadar. Namun, Rhea yang mulai naik pitam beranjak dari tempatnya dan menampar keras wajah Reyhan. Hening ... Seluruh orang dalam ballroom itu terdiam. Nazzar segera berlari menghampiri tempat kejadian untuk melerai keduanya. "Ralat! MANTAN PACAR!! Lo dan gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi sejak lo nyerahin undangan pernikahan ini," tekan Rhea. Nazzar menarik Reyhan menjauh dari pertengkaran yang menjadi bahan tontonan para tamu. Sedangkan Oris, tersenyum sinis seraya menatap Reyhan dengan tatapan tajam. "Lo siapa? Gue gak ngundang lo disini," tanya Reyhan berusaha melepas tarikan tangan Nazzar. "Lo bisa tenang ga? Para tamu masih ada! Lo kaya gini, cuma buat diri lo sendiri malu, Rey." bisik Nazzar berusaha memperingati. Oris berjalan mendekati Nazzar dan Reyhan dengan senyum mengejek yang masih diperlihatkan olehnya. "Gue ke sini karena surat undangan yang gue terima dari orang ShadowTech. Cukup jelas?" sahut Oris. Nazzar semakin menarik Reyhan kembali ke pelaminan, sedangkan Rhea yang masih terpaku di tempatnya kini ditarik oleh Oris untuk keluar dari ballroom. Rhea menatap punggung Oris yang sedang menariknya tanpa paksaan, hingga membuat matanya memanas dan air matanyapun sulit ditahan. 'Dia benar-benar Oris. Cowok yang bakal selalu belain gue dan jagain gue kapanpun dan dimanapun. Sahabat kecil gue udah kembali. Apa ini hadiah yang Tuhan kirimkam setelah rasa sakit yang gue alami? Jika jawabannya ya, gue benar-benar sangat amat bersyukur,' ujar Rhea dalam hati. *** 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN