Sekeping Masa Lalu

1498 Kata

Hana masih terlelap setelah mendapatkan perawatan dari dokter. Sosok Eshan kini duduk di sebelahnya sambil menatap wajah Hana lekat-lekat. Entah kenapa dia merasa memiliki kedekatan dengan Hana walaupun belum begitu lama mengenalnya. Eshan pun tidak mengerti dengan perasaannya. Ada keinginan untuk melindungi sosok perempuan itu. Eshan pun tersenyum tipis saat melihat wajah Hana mengernyit dalam tidurnya. “Apa dia sedang bermimpi?” bisik Eshan. Hana kini menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Tak lama kemudian helaan napasnya terdengar sesak seiring air matanya yang tumpah. Eshan pun terkejut melihat hal itu dan menatap nanar. Sedangkan Hana semakin terlihat gelisah dengan mata yang masih terpejam. “H-Hana... kamu kenapa?” tanya Eshan. Hana masih belum terbangun. Bibirnya k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN