Bella memandangi Revano yang sedang sibuk dengan ponselnya kemudian ia mendengus kesal. Untuk apa mereka ke apartemen si pria jelek itu? Kalau pun pria itu meninggalkan sesuatu yang penting di apartemennya kan bisa mengantar dirinya dulu ke kantor mereka berhubung jarak kantor mereka dengan apartemen si pria jelek tidaklah jauh, pikir Bella.
Lift berhenti melaju di lantai 20. Revano pun keluar dari dalam lift diikuti oleh Bella. Ditempelkannya kartu akses di mesin scanner dan pintu unit apartemennya pun terbuka.
“Ayo, masuk.”
Bella masih mematung di depan pintu. Ia tidak mengerti mengapa pria itu membawanya ke sana. Ia khawatir pria jelek itu berniat buruk terhadapnya. Revano pun menarik tangan Bella agar gadis itu masuk ke dalam unit apartemennya. Bella takjub saat melihat isi di dalam
