Bella sangat bahagia. Ia berada di tengah-tengah hamparan taman bunga yang sangat indah. Tidak hanya itu. Saat ini, ia sedang bergandengan tangan menyusuri taman bunga itu bersama orang yang dicintainya. Gavin Narendra. Pria tampan, mapan dan sopan yang telah mengisi hari-harinya yang menjemukan selama empat tahun ini.
“Tutup mata kamu,” ujar Gavin.
Bella menutup kedua kelopak matanya seraya tersenyum. Ia yakin Gavin akan memberikan kejutan padanya. Tiba-tiba saja ia merasakan adanya kecupan pada dahinya. Senyumannya semakin terkembang. Ia tidak dapat menyembunyikan perasaan bahagianya. Perlahan-lahan, ia membuka kedua kelopak matanya. Senyumnya pun seketika luntur mendapati siapa yang kini berada di hadapannya. Seorang pria blasteran Indonesia – Amerika berperawakan tinggi, tegap dan me
