Dini hari, atau mungkin pagi, entah jam berapa tepatnya, Badai terbangun karena mendengar suara halus yang ternyata bersumber dari Aruna, perempuan itu sedang duduk di atas sejadah dan berpangku Al-Qur'an. Posisi Aruna membelakanginya. Badai tak bersuara walau dia terjaga, hingga tiba saat Aruna selesai dengan ibadah malamnya, di situ Badai terpaku, dengan sorotan mata lurus tertuju pada Aruna yang tengah membuka mukena, lalu membenahkan kuciran rambutnya. Oh, itu ... hal yang sejatinya Aruna sembunyikan dari Badai, tanpa sengaja kini Badai melihatnya, meski dari belakang. Tak lama. Aruna tampak kembali memakai jilbabnya. Detik itu, Badai langsung menutup mata, berpura-pura tak pernah terjaga, dengan jantung yang tiba-tiba bergemuruh tidak seperti biasanya. Apakah karena nyaris kepergo