Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Oh, ya! Kau tahu? Ternyata Lee Jun Min itu benar-benar seorang pangeran!” celutuk uma dengan mata tersenyum riang. “Hah? Pangeran?” Lia melemaskan kedua pundaknya, tangan kanannya mencengkeram lengan baju rajut biru tuanya. Merasa tidak nyaman mendengar nama itu dibahas setelah sekian lamanya. “Yup! Dia ternyata sesuai julukannya sebagai pangeran. Lee Jun Min adalah penerus dari grup bisnis terkenal di Korea, juga memiliki beberapa anak perusahaan di sini.” “Jadi, dia bukan anak biasa? Tapi, bukannya dia dulu tinggal di kos-kosan kecil dan selalu mendapat beasiswa sekolah?” Uma tercenung. “Darimana kau tahu dia tinggal di kos-kosan kecil?” Lia baru sadar sedang keceplosan. Di masa lalu, dia mencari tahu beberapa informasi pribadi lelaki itu, tapi hanya sedikit karena ia sama sekal