Di saat Maya tersenyum lega setelah menutup percakapan itu, tidak begitu dengan sang suami. Yuda meletakkan ponselnya di atas nakas, terdiam memandang ponsel miliknya selama beberapa detik. Ia pun membuka kacamatanya, menampilkan lekuk indah wajahnya yang dewasa dan tampan. Kemudian ia pun membaringkan diri, menarik selimut menutupi tubuhnya dengan wajah datar yang sulit untuk ditebak. Sebelum ia menutup mata, Yuda bergumam kecil, “aku mencintaimu, Maya... kau adalah milikku... milikku... hanya milikku....” *** Di depan pintu butik. Lia dan Arya berdiri di depan pintu mobil, mendengar ceramah penuh sindiran Lee Jun Min dari jendela yang terbuka. “Arya memiliki pengalaman dengan pakaian pengantin,” senyumnya dingin menusuk ke arah sang sahabat, “jadi aku yakin hasil pilihan Lia past