EIGHT- FREEDOM.

2266 Kata
EIGHT- FREEDOM. PAGI keesokan harinya Bright terbangun dalam pelukan Moonlight. Dia sama sekali tidak peduli dengan semua omong kosong Lucas tempo hari yang menyatakan kalau dirinya dan Moonlight telah bertunangan. Sejauh apa pun hubungan mereka, saat ini Bright lah pemilik Moonlight. Bright akan memastikan kepemilikan itu terjadi hingga dia bosan dengan Moonlight. Atau setelah semua dendamnya terbalaskan. Memikirkan itu menimbulkan senyum manis di wajahnya. Dengan hati-hati, karena tidak mau membangunkan Moonlight, Bright bangkit dari tidurnya. Perlahan ia turun dari ranjang kemudian mengambil sepasang baju yang telah disiapkan oleh Daniel. Bright membawa kedua kakinya menuju kamar mandi dan bergegas untuk mandi. Pagi ini dia harus menemui Daniel lalu bertanya bagaimana perkembangan pencarian Daniel selama dua hari terakhir. Dia ingin memastikan sejauh apa hubungan Moonlight dan Lucas. Usai mandi, Bright menyempatkan diri untuk mengecup kening Moonlight. Ia tidak mau membangunkan gadis itu. Moonlight tampak cantik pagi ini dengan rambut berantakan dan bibir bengkak akibat ulahnya. Meski terlihat berantakan, gadis itu selalu berhasil membuatnya di mabuk kepayang. Puas memandangi Moonlight, ia memutuskan untuk keluar. Tepat di depan pintu, Daniel tengah memandang balkon lengkap dengan secangkir kopi yang masih mengepul di tangannya. Seolah merasakan kehadiran Brighton, punggung pria itu menegang tetapi enggan untuk berbalik. “Daniel…” Bright berhenti tepat di sisi Daniel. Ia ikut memandangi lalu lintas yang cukup padat di pagi ini. “Selamat pagi, Bright. Bagaimana tidurmu?” tanya pria itu lengkap dengan candaan. Bright mengabaikan apa pun yang ingin diketahui oleh Daniel dari tidurnya bersama Moonlight semalam. “Aku ingin mendengar kabar baik hari ini. Bagaimana pencarianmu?” “Kau yakin tidak ingin menjawab pertanyaanku lebih dulu?” “Bagiku itu sama sekali tidak penting, Daniel. Ayo, katakan padaku apa hubungan Lucas dengan Moonlight.” Daniel meneguk kopinya. Ia lalu membawa cangkir kosong ke salah satu meja di dekatnya. “Bisa kita bicara sambil duduk?” Bright tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh orang kepercayaannya itu. Ia memilih untuk berjalan menuju kursi kemudian mendaratkan pantatnya di sana. “Tolong jangan bertele-tele, Daniel.” “Aku tidak tahu bagaimana memulainya, Bright. Ini agak rumit.” “Rumit?” ulang Bright. “Rumit.” “Apa maksudmu? Apa Lucas dan Moonlight pernah menikah sebelumnya lalu mereka bercerai? Atau mereka sudah menikah? Atau masih bertunangan?” Tiba-tiba Bright dilanda kepanikan yang cukup besar. Ia meremas jemari hingga buku-bukunya memutih. “Aku bertanya pada Moonlight dan dia bahkan tidak mengatakan kalau dia sudah bertunangan atau bahkan berkeluarga. Jadi apa yang kau maksud dengan rumit?” Daniel menatap Bright tepat di manik matanya. “Lucas mengatakan kalau selama ini dia berhubungan dengan Moonlight dan mereka bahkan sudah bertunangan?” “Ya.” sahut Bright ketus. “Dan kau mempercayainya?” “Bagaimana aku tidak mempercayainya kalau-“ ucapan Bright terputus saat dia teringat dengan malam mengenaskan yang menimpa hubungannya satu tahun lalu. “Lucas membawa pergi Moonlight saat malam aku hendak melamar Moonlight. Aku bahkan melihat mereka berciuman saat itu.” “Berciuman?” ulang Daniel tidak percaya. Bright mengangguk penuh kekesalan. Saat mendapati senyum kecil di wajah Daniel, barulah dia sadar kalau ekspresinya sangat mudah dibaca. “Ya,” katanya singkat. “Tapi sejujurnya aku tidak melihat mereka berciuman,” Daniel memprebaiki posisi duduknya. “Aku mengawasi mereka berdua. Lucas mengatakan beberapa patah kata lalu membawa Moonlight pergi.” “Kau melihat mereka?” “Aku dan orang-orang yang mengawasi Moonlight.” “Kenapa kau tidak pernah mengatakan ini sebelumnya?” “Karena kau tidak pernah bertanya padaku, Bright.” jawab Daniel sembari memutar bola matanya. “Lucas mengantar Moonlight ke rumah Mosha. Setelah hari itu mereka tidak pernah bertemu lagi.” “Kau yakin?” tanya Bright tidak percaya. Daniel mengangguk mantap. “Tentu saja. Setidaknya itulah yang kutahu sejauh ini.” “Lucas dan Moonlight tidak pernah terlihat bersama lagi sejak malam itu? Itu artinya mereka tidak menjalin hubungan atau apa pun itu?” Kembali mengangguk, Daniel berkata, “Tidak pernah sekali pun mereka bertemu. Tapi kurasa selama ini Lucas mengawasi Moonlight. Terbukti dia langsung mengetahui keberadaan Moonlight begitu kecelakaan.” Dengan hati-hati Brighton memikirkan ucapan Daniel. Jika memang selama ini Moonlight dan Lucas tidak menjalin hubungan, kenapa Moonlight meninggalkannya begitu saja? Dan bertindak seolah gadis itu mengkhianati Bright? Pasti ada sesuatu yang membuat Moonlight meninggalkannya begitu saja. Sesuatu yang tidak dia ketahui. “Apa lagi yang kau temukan?” “Moonlight tidak lagi tinggal di New York. Dia pindah ke desa terpencil bersama orangtuanya dan menjual semua asset yang dia miliki serta bisnisnya.” “Benarkah?” pernyataan itu menimbulkan kepanikan di kepala Brighton. Dia bangkit dari kursi dan berjalan mondar-mandir. Bright tahu seberapa besar keinginan Moonlight membangun semua bisnisnya. Selama ini wanita itu selalu berkerja keras demi mewujudkan mimpi-mimpinya. Bahkan Bright sempat berpikir Moonlight memanfaatkan ketenarannya demi meraih kesuksesan dalam berbisnis. Lalu kenapa tiba-tiba dia menjual perusahaannya? Apa yang sebenarnya terjadi di sini? “Kenapa?” “Aku tidak tahu,” Daniel ikut bangkit. Dia kembali melihat ke jalanan tempat di mana banyak mobil keluar-masuk rumah sakit. “Sepertinya ada sesuatu yang membuat Moonlight melakukan semua ini. Dia tidak hanya menjual perusahaannya. Moonlight juga menjual seluruh asset yang dia miliki dan juga rumah Mosha. Mungkin Moonlight menghadapi masalah besar yang berhubungan dengan Lucas.” Untuk sekali ini Brighton merasa sangat bodoh. Seharusnya dia mencari tahu atau setidaknya menyuruh orang untuk tetap mengawasi Moonlight setelah perpisahan mereka. Bukannya menghilangkan jejak wanita itu dari kehidupannya. Saat itu Bright terlalu gegabah hingga tidak mau mendengar apa pun yang berkaitan dengan Moonlight. Kini dia menyesal karena tidak mengetahui bagaimana Moonlight menjalani hari-harinya selama satu tahun ini. “Itu artinya Moonlight dan Lucas tidak bertunangan. Dan Lucas hanya mengarang cerita mengenai hubungan mereka.” “Begitulah…” Daniel melengkan kepala saat melihat sesuatu yang mencurigakan. “Sepertinya Lucas mengirim mata-mata kemari.” Pernyataan itu seketika menumbuhkan tawa di bibir Bright. Informasi yang diberikan oleh Daniel sekaligus memperkuat semua keraguan Moonlight saat menjawab pertanyaannya. Bright ingat kala itu, ketika ia bertanya mengenai keluarga pada Moonlight dan dia menjawabnya dengan santai seolah dia sedang tidak menjalin hubungan dengan siapa pun. Termasuk Lucas. “Mata-mata?” ulang Bright dengan nada tenang. Ia ikut melirik ke bawah. Sekilas Bright melihat sebuah mobil yang masuk melalui gerbang utama. Tak lama kemudian sebuah mobil lain keluar dari sana. “Itu mereka,” katanya sembari tersenyum miring.  “Lucas pasti tahu kalau Moonlight masih di sini. Menurutku, dia tidak akan berhenti sebelum berhasil mengambil Moonlight dari kita.” “Begitu rupanya,” Bright memiringkan kepalanya. “Ini menarik.” Di sisinya Daniel terbatuk. “Bright, saranku jangan main-main dengan Moolight. Dia mungkin pernah melakukan kesalahan padamu tapi bukan berarti kau menghancurkan masa depannya. Moonlight punya kehidupan sendiri dengan atau tanpa Lucas. Sebaiknya kau lepaskan Moonlight setelah dia sembuh nanti.” Bright cukup tersinggung dengan apa yang diucapkan oleh Daniel. Ia memandangi pria itu dengan tatapan membunuh. Bright sama sekali tidak suka ada orang yang ikut campur dengan urusan nya termasuk Daniel. Mereka mungkin mengenal satu sama lain tapi bukan berarti Daniel bisa mendiktenya seperti sekarang. Yang Bright inginkan adalah dia mengetahui apa yang telah dilakukan Moonlight setelah mereka berpisah. Meskipun di sisi lain dia juga ingin membalas dendam pada ada Gadis itu akan apa yang telah dilakukan Moonlight satu tahun yang lalu, “Sialnya aku tidak mungkin bisa melepaskan Moonlight begitu saja, Daniel. Ikuti saja semua permainan ku akan kupastikan Moonlight baik-baik saja jika kau memang khawatir padanya.” Daniel mengangkat kedua tangan ke udara. Jika sudah seperti ini dia tidak mungkin bisa berkutik. Dia mengenal Bright dengan cukup baik. Ketika pria itu menginginkan sesuatu maka dia harus mendapatkannya. Dan untuk saat ini yang diinginkan Bright hanyalah Moonlight. Tidak peduli jika mereka harus berhadapan dengan Lucas karena mustahil bagi baik melepaskan Moonlight setelah dia bisa meraih gadis itu kembali ke pelukannya. “Kalau begitu aku akan mengikuti permainanmu. Semoga saja kali ini kita bisa mengalahkan Lucas. Kupastikan kalau Lucas bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Kalau dulu dia bisa mengambil Moonlight hanya dalam waktu kurang dari 10 menit, maka aku yakin kali ini dia juga bisa melakukan hal serupa sekarang.” “Tugasmu menjauhkan Lucas dari Moonlight. Aku ingin hari ini kita membawa Moonlight keluar dari rumah sakit. Pindahkan semua dokter yang menangani Moonlight ke rumahku. Aku ingin dia tetap mendapatkan perawatan yang terbaik. Bagaimanapun Moonlight akan terus menjadi tanggung jawabku sampai-“ Bright menjeda ucapannya. Iya sudah berbicara terlalu panjang pada Daniel. “Lakukan saja perintahku Daniel. Bawa Moonlight pergi dari sini malam ini juga dan jangan sampai ada yang melihat kepergian Moonlight termasuk Lucas.” “Bagaimana jika Moonlight menolak?” tanya Daniel. “Pastikan dia tidak punya pilihan lain selain bersamaku! Hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang. Semakin lama Moonlight bersamaku semakin kita tahu apa alasan Moonlight meninggalkanku 1 tahun yang lalu.” ** Moonlight terbangun setelah mendengar suara pintu tertutup. Dia membuka kelopak matanya perlahan. Hal pertama yang dia lihat adalah tirai jendela yang masih tertutup dan aroma Bright yang masih menempel di sekujur tubuhnya. Semalam Moonlight sempat terbangun ketika dia membuka mata, dia merasakan sebuah lengan kuat dan kokoh melingkar di perutnya. Ia melirik sekilas pada pemilik lengan itu, dan di sanalah Bright terbaring dengan tenang dengan memeluknya seolah pria itu tidak ingin melepaskan dirinya. Rasa bersalah seketika menguasai diri Moonlight seandainya dulu dia tidak meninggalkan Bright mungkin saat ini mereka masih bersama. Sayangnya saat itu mulai tidak punya pilihan lain selain meninggalkan pria itu dan memilih jalan lain untuk menyelamatkan saudara kembarnya Mosha.  Bahkan hingga detik ini Moonlight masih tidak percaya kalau dia dan Bright sudah lama berpisah. Selama 1 tahun lamanya Moonlight merindukan pria itu. Setiap hari dalam hidupnya Moonlight mencoba melupakan sosok Bright yang sudah bertahun-tahun mengisi hatinya. Bright yang tulus. Bright yang selalu ada untuknya. Bright yang selalu menghiburnya di saat dia sedih. Bright yang selalu mendukung semua bisnisnya. Bright yang selalu bangga memiliki dirinya dan Bright yang selalu memamerkan dia di depan umum. Moonlight sama sekali tidak menyangka kalau dia berhasil menjalin hubungan dengan seorang superstar. Dulu sebelum kehadiran Bright, Moonlight hanyalah seorang gadis yang mimpikan dimiliki oleh seorang pangeran yang begitu mencintai dirinya. Hingga suatu hari mereka bertemu dan Moonlight seolah mendapatkan mimpinya. Bright benar-benar pria yang diidamkan setiap gadis. Selain tampangnya yang cukup menawan, bentuk tubuhnya yang yang bagus, Bright juga memiliki banyak uang. Sungguh perpaduan sempurna untuk seorang laki-laki. Itulah yang terkadang membuat Moonlight insecure. Namun seiring berjalannya waktu dengan semua kata-kata yang selalu diucapkan berat badannya lambat laun Moonlight mulai menerima dirinya apa adanya Bro selalu berkata kalau dia sama dengan pria lain di luar sana yang berbeda adalah Brainly memiliki garis paling sempurna di dunia ini yaitu Moonlight bagaimana dia tidak bisa jatuh cinta itu pada laki-laki yang sudah membuatnya berbunga-bunga setiap hari Perpisahan mereka mungkin tidak mudah, termasuk untuk Moonlight sendiri. Dan ketika Moonlight perlahan mampu menghapus semua kenangan tentang Bright, kenapa tiba-tiba Tuhan mempertemukan mereka lagi? Kerinduannya yang perlahan menghilang ini muncul kembali. Moonlight tidak bisa menolak seluruh pesona yang Bright berikan padanya malam ini saat pria itu menciumnya. Saat Bright menyentuhnya dengan sentuhan yang luar biasa. Saat pria itu memeluknya dan entah kenapa dia bisa merasakan ketulusan Bright yang dulu meskipun di sisi lain Moonlight ketakutan akan sosok bright yang sekarang. Yang dirasa cukup berbeda. Namun kasih-sayang Bright masih bisa dirasakannya dengan baik. Hampir tidak ada yang berubah dari pria itu. Hanya saja dirinya lah yang tidak siap untuk bertemu kembali dengan laki-laki yang dulu pernah berbagi ranjang dengannya. Karena terlalu sibuk memikirkan Bright, Moonlight sampai tidak menyadari kehadiran seorang suster yang masuk ke ruang perawatannya. Wanita muda itu berdehem singkat untuk menyadarkan Moonlight dari lamunannya. Seketika ia terlonjak kaget. Dia hampir jatuh hanya karena mendengar suara itu. Sang suster yang merasa bersalah akhirnya meminta maaf. “Tolong maafkan saya, saya tidak bermaksud untuk mengejutkan Anda.” Moonlight hanya mengangguk penuh pengertian. Dia tahu kalau suster itu tidak tidak memiliki maksud apa-apa selain untuk memberitahu Moonlight mengenai keberadaannya. “Tidak apa. Jangan meminta maaf padaku. Kau sama sekali tidak bersalah.” Sang suster mengangguk penuh pengertian. Dia lalu berjalan mendekati Moonlight dan berhenti di sisinya. “Mr Daniel memintaku untuk membantu Anda membersihkan diri. Bolehkah aku melakukannya?” tanyanya. Daniel. Moonlight tahu siapa pria itu. Kemudian dia mengangguk, “Tentu saja. Kau boleh melakukannya tapi tolong hati-hati. Kurasa lukaku membutuhkan perawatan khusus.” “Tolong katakan padaku jika aku menyakitimu,” “Baiklah. Jika kau berhati-hati aku yakin kau tidak akan menyakitiku dan ku juga yakin kau tidak akan sengaja melukaiku karena keadaanku yang seperti ini mustahil bagiku untuk membela diri.” Moonlight tersenyum tipis. “Ngomong-ngomong apakah kau tahu di mana kita berada sekarang?” Mendengar pertanyaannya sang suster hanya mengangkat sebelah alis. Sepertinya dia ingin menjawab pertanyaan Moonlight tetapi karena satu dan sekian hal Suster itu mengurungkan niatnya dan malah meminta maaf pada Moonlight. “Aku minta maaf karena aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Tugasku di sini hanya merawatmu. Aku takut jika aku mengatakan sesuatu itu akan berdampak buruk pada pekerjaanku kuharap kau mengerti.” Moonlight mengeluh dalam dia benar-benar tidak menyangka kalau Daniel dan Bright akan memperkerjakan perempuan seperti ini. Semua orang yang bekerja pada Daniel dan bright pasti sudah dibungkam mulutnya dan dilarang untuk memberikan informasi meski hanya sepenggal padanya. Namun itu bukan masalah besar bagi Moonlight. Jika dia sembuh nanti dia akan segera keluar dari rumah sakit itu dan pergi sejauh mungkin dari Bright. Nah, itu rencananya Moonlight. Tidak peduli apa yang akan terjadi pada Bright, prioritasnya sekarang adalah kembali ke rumah, bertemu dengan Putri kecil Mosha, dan membebaskan pria itu. Setelah Mosha keluar dari penjara dia akan memulai hidup barunya yang tanpa beban. Satu hal yang pasti, Moonlight akan segera mendapatkan kebebasannya lagi.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN