Kekasih Lain

1036 Kata
"Nggak! Nggak boleh!" Penolakan Saga yang spontan membuat Lizzy terkejut. Suara lelaki itu terdengar begitu keras sehingga semua orang memandang mereka dengan tatapan yang membuat tak nyaman. Fauzan datang mendekat secara tergesa-gesa pada mereka berdua lalu menepuk pundak Saga. Pria itu masih menampakkan wajah menahan emosi. "Bro tenanglah, jangan marah. Memangnya ada apa hah? Apa yang gadis cantik ini katakan sampai-sampai kamu marah besar begitu?" Lizzy menatap keduanya datar. Wanita itu baru mengingat bahwa Fauzan adalah pria yang bersamanya dari tadi. Pria yang selalu mencari bahan obrolan tapi Lizzy mengabaikannya. Di titik puncak kebosanan, Lizzy pun dengan berani mengatakan bahwa dia sudah punya suami. "Fauzan, sebaiknya kau jangan mendekati dia!" Kening Fauzan mengerut. "Kenapa?" "Karena ...." Saga kembali beradu mata dengan Lizzy berharap dengan itu dia mendapat suatu alasan. "Karena aku tahu suaminya ... su-suaminya itu sangatlah kekar dan tumbuh jenggot yang lebat di wajahnya. Aku pernah mendengar kalau suaminya itu berkelahi dengan banyak orang dan dia menang. Tampangnya sangat sangar jadi jika kau masih mau dengan wanita ini maka kau tak akan selamat." Penuturan dari Saga sukses menciptakan ketakutan dalam diri Fauzan. Dia melirik sebentar pada Lizzy yang tersenyum. Membalas senyuman sebentar lalu pergi meninggalkan keduanya. Saga bernapas lega saat itu juga. Beruntung Fauzan mempercayai omong kosongnya jika tidak entah apa yang terjadi. "Wah aku tak tahu kau bisa berbohong pada temanmu sendiri. Hmm ... aku penasaran bagaimana ya reaksinya begitu tahu suamiku yang memiliki tampang sangar adalah kau?" Saga mendecih. "Bukankah kita bisa melakukan kecurangan, kau sendiri yang mengatakan peraturannya." Lizzy mengangguk membenarkan. "Kalau begitu apa aku harus juga melakukan kecurangan?" "Apa maksud--" Saga menahan napas saat melihat Lizzy begitu dekat. Senyuman sensual dari wanita itu membuat dirinya bergejolak lagi. Lizzy mendadak mengusap bibir Saga lalu mengucapkan sesuatu yang makin menimbulkan napsunya naik. "Yummy." Sial! Saga tak bisa bertahan. Dia menarik Lizzy agar mendekat lalu ciuman bisa dapatkan hanya saja ada kendala. "Saga!" Pria itu lantas menoleh dan terlihat seorang wanita dengan pakaian serba mini tersenyum padanya. Dia adalah Jennifer, kekasih lain dari Saga. "Sial!" dilepaskannya Lizzy dan mendekat pada Jennifer yang langsung memeluknya mesra. Sepasang mata Lizzy tertuju pada mereka beberapa saat kemudian mendecih pelan. Melihat kemesraan dua orang itu Lizzy segera menarik kesimpulan jika wanita yang dengan santainya merangkul suaminya adalah kekasih lain Saga. "Dasar pria playboy." Lizzy segera meninggalkan tempat sementara kendati Saga dipeluk oleh Jennifer, pria itu tak membalas. Dia memutar tubuh dan terkejut sebab Lizzy sudah pergi entah ke mana. "Sayang kamu cari apa sih?" "Sial!" Saga melepaskan pelukan Jennifer dengan kasar. Dia lalu kembali ke meja bartender seraya mengedarkan pandangan. "Hei kau tahu ke mana wanita yang duduk di sini?" Bartender yang di tanya hanya menggeleng. Dia sibuk dari tadi melayani pelanggan. "Sayang, tunggu aku." Lengan Saga kembali dirangkul mesra dan meski mendesis kesal Saga tak mempedulikan Jennifer. Dia lebih terpusat mencari Lizzy di tengah keramaian. Saat itulah sosok Crystal yang tak jauh dari Saga dan Jennifer mendadak menyorot mereka dengan tatapan tajam. "Dasar wanita j*lang. Berani-beraninya dia merangkul lengan kekasihku." Crystal pun mendekat tak mempedulikan pria yang bersamanya dari tadi. Begitu mendekat, dia langsung menarik tangan Jennifer untuk menjauh dari Saga. "Apa-apaan ini?!" "Kau yang apa-apaan?! Beraninya kau merangkul lengan kekasihku?!!" "Hei dia itu kekasihku juga tahu?! Kamu seharusnya tahu bukan bagaimana wataknya Saga. Dia itu playboy, memiliki satu kekasih tak mungkin dia puas." Crystal naik darah melihat senyuman smirk Jennifer. "Dasar wanita keg*tel*n!" Adu jambak pun tak terelakkan akan tetapi yang diperebutkan sama sekali tak menaruh perhatian malah Saga langsung pergi dari tempat tersebut karena suara ribut. Beberapa orang segera menghentikan perkelahian itu dan mencoba menenangkan keduanya sedang si pemilik pesta mendengus. "Dasar Saga sialan! Membawa dua orang kekasihnya di sini untuk membuat pestaku kacau." "Loh bukannya kamu yah yang mengundang mereka?" suara Lizzy mendapat perhatian dari Fauzan. Dia sontak mundur beberapa langkah sebab teringat kata Saga yang mengatakan suami Lizzy adalah pria berwajah sangar. "Jangan takut, Saga mengatakan hal itu sebab dia tak mau kau mendekatiku. Aku ini adalah wanita cantik, dia tak ingin melepaskanku sebagai targetnya ya meski aku memang memiliki suami." "Suamimu tak sama seperti yang dikatakan oleh Saga." Lizzy menggeleng. Suasana lega, senang dan marah bercampur jadi satu dalam diri Fauzan. "Saga selalu seperti itu. Jadi ... apa boleh aku mendekatimu?" "Tentu saja asal suamiku tak boleh tahu tentang hal ini." Di lain pihak akhirnya Saga berhasil menemukan Lizzy tapi dia bersama Fauzan lagi. Saga pun membulatkan tekad untuk mendekati mereka dan mengatakan sesuatu pada mereka berdua. Perasaan pria itu tak tenang begitu memandang Lizzy beserta pria lain. Terlebih melihat mereka akrab. Akan tetapi baru beberapa langkah salah satu temannya menarik Saga ke suatu tempat. Ruangan yang agak jauh dari keramaian. Bukan Saga saja melainkan ada beberapa orang yang duduk mengitari sebuah meja. Semuanya adalah teman-teman Saga dan kedua wanita kekasih Saga pun berada di tempat yang sama. Melihat Saga ada juga di sana mereka tampak senang dan berebut duduk di sampingnya. "Nah sekarang tinggal menunggu Fauzan." Tepat saat itu juga datanglah Fauzan dengan menggandeng Lizzy. "Maaf ya lama perkenalkan ini Lizzy, gebetanku." Semua teman-teman Saga memberikan siulan ada juga yang memuji sedang Saga jangan ditanya lagi. Wajahnya terlihat sangat kesal sementara hatinya terbakar begitu mendengar kata gebetan. Crystal yang berada di samping Saga tersenyum sinis. Wanita itu berpikir jika Lizzy adalah wanita baik-baik namun melihat kelakuannya Crystal merasa bodoh menyimpulkan sifat Lizzy begitu saja. Dia sama saja dengan Crystal. Wanita j*lang! "Wah Lizzy ya, bukankah kau sudah punya suami? Kau benar-benar menjijikan sekali karena masih berhubungan dengan pria lain. Apa kau tak kasihan pada suamimu?" Crystal tertawa dalam hati begitu mendengar desas-desus di belakang wanita itu. Ada bagusnya juga menyuruh Lizzy untuk ke pesta terlebih dahulu. Dia bertemu dengan Fauzan dan membuat rencana Crystal sempurna. Lizzy tersenyum mendengar pertanyaan Crystal. Dia tidak terprovokasi. "Kau mengatakannya seakan kau mulia Nona Crystal, kau seharusnya bercermin dulu mengatakan orang menjijikan. Apa kau tahu kalau Tuan Saga sudah menikah?" Semua orang terkejut termasuk Fauzan sementara Saga hanya diam. "Harusnya kau tahu diri dengan meninggalkan Tuan Saga tapi kau malah menjadi simpanannya jadi jika kau mengatakan aku orang adalah orang buruk maka kau salah besar kau yang jauh lebih buruk dariku!" ucap Lizzy dengan tenangnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN