Fakta yang mengejutkan

1244 Kata
Mereka pun benar-benar menepati ucapannya untuk menemui pihak bandara sekitar. Rombongan reporter tersebut seperti tidak ada lelahnya untuk menggali informasi yang benar. Mereka bahkan saat ini sudah berada di dalam gedung. Seorang pria dengan kemeja putih dan dasi lorengnya masuk di temani beberapa ajudan. Dia melambaikan tangannya ke arah kamera dan beberapa reporter yang ada di depannya. Dr. Albert yang merupakan salah satu perwakilan dari pihak bandara setempat mulai membuka konferensi dengan sebuah fakta yang berbeda. Orang tersebut berkata jika dia membenarkan perkataan direktur PT. Angin kencang mengenai hilangnya sinyal di daerah sekitar pantai. "Saya pribadi membenarkan perkataan dari Direktur PT. ANGIN KENCANG, yang mengatakan bahwa mendapat sinyal darurat dari perairan sekitar. Karena, tepatnya pada Hari Kamis kemarin, Pusat Kontrol Lalu Lintas Udara kami juga sempat mendeteksi hal yang sama. Sempat terdeteksi adanya sinyal pesawat yang hendak masuk menuju perairan Karibia. Pesawat tersebut sempat terekam berada di garis Lintang (....⁰) dan (.....⁰) Utara. Namun, itupun tidak berlangsung lama. Karena setelahnya sinyal tersebut hilang secara tiba-tiba." Tuturnya menjelaskan dengan sangat lantang. Bagaikan petir di siang bolong. Kedua fakta tersebut semakin membingungkan seluruh media dan seluruh orang yang mendengarkan konferensi nya. "Maksud anda pihak pantai berbohong jika mengatakan pesawat tersebut tidak jatuh di sekitar pantai ? Jika memang pesawat tersebut jatuh di sekitaran pantai, lalu mengapa kami tidak dapat menemukan bangkainya setelah berhari-hari melakukan pencarian ?" Kembali. Seorang wartawan asal Indonesia mengeluarkan pendapatnya dan mempertanyakan hal tersebut yang membuatnya sangat ganjal. Orang yang menjadi Perwakilan tersebut menghembuskan napasnya dengan kasar sebelum menjawab pertanyaan. "Saya membenarkan ucapan Direktur PT. Angin kencang namun bukan berarti saya juga mengatakan jika pihak pantai mengatakan sebuah kebohongan." "Sebetulnya saya pun merasa heran dengan hilangnya pesawat tersebut yang saya bilang hal itu sangatlah misterius. Jika memang benar pesawat tersebut melintasi daerah perairan sekitar, lalu mengapa di daerah sekitar pantai tidak terdapat tanda-tanda munculnya bangkai ? ini juga lah alasan mengapa saya dan pihak bandara yang lainnya enggan untuk mengatakan komentar. Kami sebetulnya masih bingung dengan kejadian tersebut." "Kami mengadakan konferensi hari ini hanya ingin mengatakan apa yang kami ketahui sebelumnya. Di sini saya juga membawakan bukti tertulis mengenai hasil deteksi kami saat sebuah pesawat radarnya tiba-tiba hilang. Kalian boleh memilikinya satu persatu dan menanyakan pertanyaan kalian jika ada yang di rasa kurang paham." Ucapan tersebut berbarengan dengan sebuah kertas yang di bagikan secara bergantian kepada semua reporter. Kertas tersebut berisi hasil fotokopian dari apa yang mereka dapatkan sesaat sebelum kejadian. Mereka mulai menelitinya satu persatu. Meskipun mereka tidak terlalu paham dengan titik koordinat yang tertulis di kertas sana. Namun mereka yakin jika apa yang di katakan oleh pihak bandara tersebut sepenuhnya benar. "Pak Mohon izin bertanya sebentar." Salah seorang wartawan tiba-tiba mengacungkan kembali jemari tangannya dan berdiri diantara mereka semua. "Setelah melihat semua bukti yang bapak berikan pada kami. Apakah ada kemungkin atau asumsi lain dari pihak kalian jika pesawat kehilangan radar akibat suatu kecelakaan ? Apakah menurut kalian pesawat tersebut jatuh akibat sebuah kelalaian dari pihak maskapai ataukah murni karena sebuah kecelakaan yang di akibatkan oleh alam ?" Bukan hal lumrah lagi dengan sifat wartawan yang selalu berbicara asal namun tepat juga di waktu yang bersamaan. Salah satu perwakilan dari PT. Angin kencang sendiri yang kebetulan sedang hadir di sana bahkan langsung terkejut saat mendengar pertanyaan sang wartawan yang terkesan menyudutkan pihak maskapai. Orang tersebut ingin melerai namun sang Dr. kembali mengatakan. "Untuk hal itu kami masih belum dapat memastikan. Karena minimnya bukti dan pesawat juga belum di temukan, kami sarankan pihak wartawan agar tidak membuat asumsi yang macam-macam ! jalan satu-satunya adalah kita temukan terlebih dahulu pesawat tersebut. Di dalam pesawat pastilah terdapat black box atau alat komunikasi khusus lainnya. Karena pada dasarnya fungsi pesawat hampir lah sama, semuanya pasti mempunyai kedua benda tersebut yang dapat memudahkan kita untuk melakukan penyelidikan." Jawab sang Dr. Menengahi pembicaraan sengit mereka semua. Dr. Tersebut bahkan tidak bosan dan terus menjelaskan secara sabar sampai seluruh awak media paham dengan apa yang mereka sampaikan. "Baiklah jika tidak ada yang ingin kalian tanyakan kembali ? Maka saya sebagai perwakilan dari pihak bandara sekitar mengucapkan cukup sekian. Hanya itu yang dapat kami sampaikan pada kalian, Mohon maaf jika apa yang kami sampaikan tidak dapat mengobati dahaga di hati kalian. Teruslah semangat dan jangan lupa berdoa ! Pesan saya pada seluruh keluarga yang di tinggalkan agar jangan pernah berhenti berharap ! Selama kita semua berusaha dengan keras lambat Laun kebenaran pun akan terungkap." Pungkas Dr. Tersebut seraya meninggalkan tempat acara konferensi. Sebuah konferensi yang terkesan ambigu namun tidak juga memberikan kejelasan pada mereka yang membutuhkan informasi. Awak media tersebut terus saja menerobos, meminta penjelasan. Mereka ingin tahu maksud dari ucapan terakhir sang Dr. yang terkesan menyimpan kebenaran. "Pak. mohon kejelasannya ! Apa maksud bapak yang mengatakan lambat Laun kebenaran akan terungkap ? Apakah selain ini ada lagi hal lain yang bapak dan seluruh kru sembunyikan ? Apakah semua kecelakaan ini benar bukan di akibatkan karena alam ? Apakah ini ada hubungannya dengan kelalaian maskapai atau pesawat yang memang sudah tidak layak pakai ?" Berbagai pertanyaan silih berganti dan saling bersahutan. Bukannya berhenti, mereka malah semakin penasaran dengan semua yang terjadi. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat ini ? Mengapa kalian semua seperti terkesan menutup-nutupi ? Ingatlah, dosa kalian tidak akan di ampuni jika seandainya benar kecelakaan tersebut diakibatkan oleh kelalaian maskapai dan kalian malah menutupinya dengan rapat." u*****n bahkan ucapan kasar mereka ucapkan khususnya wartawan yang datang dari indonesia yang sudah berhari-hari ini mengumpulkan informasi mengenai hilangnya kontak pesawat tersebut. Mereka semua lelah, namun pihak maskapai seperti mempermainkan mereka yang sudah berusaha dengan sangat maksimal. Setelah di rasa semua awak media itu pergi. Sang perwakilan dari PT. Angin kencang menepuk pelan bahu Dr. yang ada di depannya. "Tunggu tuan !" Panggilnya dengan suara yang sengaja dia tekan. "Ada yang ingin saya tanyakan mengenai pernyataan anda tadi." Bagai seorang macam yang mengintai mangsanya dengan gerakan pelan. Orang tersebut merangkul bahu sang Dr. yang kini sudah berdiri diam dan memperhatikan orang yang ada di sampingnya. "Apa maksud anda dengan mengatakan hal tersebut kepada media ? Anda ingin membuat citra perusahaan kami hancur begitu ?" "Apa anda tidak sadar jika pernyataan anda tadi dapat memicu kecurigaan pada maskapai kami ? Bagaimana jika mereka mengira kecelakaan tersebut di akibatkan oleh kelalaian kami ?" Tuturnya yang di balas delikan sinis orang di sampingnya. Dr. Tersebut mengibaskan tangan yang merangkul erat bahunya. Dia merasa jijik dengan apa yang di katakan oleh orang di sampingnya. "Seharusnya anda malu karena sudah menutupi fakta besar seperti ini. Daripada menutup-nutupi semuanya, Mengapa tidak kalian bertanggung jawab saja dan katakan pada mereka yang sebenarnya ! Pesawat tersebut jatuh jelas-jelas akibat kelalaian dari maskapai kalian." "Lihat di bagian sini ! Jika saya tidak salah tebak, mereka sudah memberikan sinyal bantuan pada kalian namun kalian mengabaikan sinyalnya. Mereka bahkan sudah berjuang lebih dari 30 menit lamanya. Itu membuktikan jika mereka sudah sangat berjuang keras untuk mempertahankan hidupnya." "Dan fakta kedua. Saya sudah tahu jika pesawat kalian sebelumnya memang sudah bermasalah dan tidak layak pakai. Bahkan pihak bandara kami pun sudah menyarankan untuk tidak menggunakannya namun kalian tetap saja tidak mau dengar." "Sekarang semuanya sudah terjadi. Kami hanya bisa membantu kalian sampai di sini. Jika suatu saat mereka menemukan sendiri kebenarannya, maka itupun juga bukan kesalahan kami. Kami sudah cukup muak dengan tingkah nakal maskapai kalian. Segera selesaikan semua masalah kalian dan secepatnya angkat kaki dari bandara kami !" Tutur Dr. tersebut yang dibalas bisu oleh lawan bicaranya. Perwakilan dari PT. Angin kencang bahkan meremas frustasi wajahnya karena bingung ingin melakukan apa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN