"Beneran mas kita mau ke puncak," ucap Rene, ia melirik Farhan yang fokus dengan kemudi setirnya. "Iya," ucap Farhan tenang. "Ngapain ke sana mas?" Tanya Rene, ada perasaan resah dan gelisah menyelimuti hatinya. Masalahnya ia ke puncak hanya berdua dengan Farhan. Tau sendirilah puncak itu gimana, apalagi berduaan sama Farhan. Tidak menutup kemungkinan berbagi kehangatan di sana. Kalau enggak sewa Villa, ya ke hotel mewah, ya meski banyak wisata alam di tawarkan. Tapi melihat tampang Farhan tidak memungkinkan menyewa salah satu Bungalow, villa atau hotel berbintang di sana. Enggak mungkin hanya jalan kaki aja ke kebun teh dan melihat pemandangan sawah atau wisata ke taman bunga. Ah, ini membuatnya semakin berdebar-debar. Farhan menoleh ke arah Rene, "Jalan-jalan aja," "Owh, iya deh,