BAB 22 – Keputusan Sofyan

1605 Kata

“Assalamu’alaikum ....” Nur mendengar suara suaminya dari luar rumah. “Wa’alaikumussalam ....” “Habibah mana, Ummi?” “Ada di kamarnya. Abi makan siang dulu, setelah itu kita ngobrol sebentar.” “Ada apa? Apa ada masalah?” Sofyan melihat raut yang tidak biasa dari wajah istrinya. “Nanti saja kita bicarakan di meja makan.” Sofyan mengangguk. Sofyan mulai duduk di salah satu kursi makan, begitu juga dengan Nur. Wanita paruh baya itu mulai memasukkan nasi ke dalam piring suaminya. “Apa yag mau ummi bicarakan?” Sofyan mulai menyuap makanannya. “Bi, Habibah mulai ragu dengan Azzam.” “Apa maksud ummi?” “Habibah curiga jika Azzam punya hati terhadap gadis lain.” “Mana mungkin? Yang abi tahu, Azzam belum dekat dengan gadis mana pun. Orang tuanya juga menyambut baik rencana pernikahan ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN