BAB 21 – Kesedihan Habibah

1504 Kata

“Habibah? Ada apa?” Hilda—teman Habibah—melihat gadis itu tengah nelangsa di salah satu sudut masjid. “He—eh ... Hilda, tidak, aku tidak apa-apa.” Habibah menyeka wajahnya dengan telapak tangan kanan. Gadis itu berusaha tersenyum. “Ada masalah?” “Tidak, aku hanya teringat akan seseorang, itu saja.” Habibah mulai bangkit. “Habibah, tadi abimu mencarimu.” “Oiya? Ma—maaf, terima kasih sudah memberi tahuku.” “Sama-sama.” “Maaf, Hilda. Aku harus segera menemui abiku, Assalamu’alaikum ....” “Wa’alaikumussalam ....” Habibah berlalu dari masjid itu menuju kamar mandi wanita untuk membersihkan wajahnya. Ia tidak ingin ayahnya tahu mengenai kesedihan yang kini mendera jiwanya. “Abi, benarkah abi tadi mencari Habibah?” Gadis itu langsung menemui ayahnya setelah wajahnya terasa lebih segar.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN