Usai mengantarkan Reese pulang Dalton juga langsung pulang ke rumahnya. akan tetapi, ketika dalam perjalanan pulang, dirinya tidak sengaja bertemu kembali dengan wanita yang tadi datang ke toko pupuk untuk membeli pupuk di toko si tua Linstown. Wanita yang terlihat sangat cantik dengan rambutnya yang tergerai dan sedikit bergelombang, terlihat sangat indah untuk sebuah rambut yang berwarna hitam pekat.
Karena mereka yang berjalan berlawanan arah, ketika jarak mereka sudah berada semakin dekat, wanita itu seolah sudah mengenal Dalton, jadi dia melambaikan tangannya dengan sikap yang benar-benar terlihat sangat anggun, sangat feminim dan benar-benar memesona Dalton yang memang sudah memasuki fase pubertas. Membuat pemuda ini tersenyum dan melakukan hal yang sama kepada wanita itu.
"Tidak disangka kalau kita akan bertemu lagi di tempat seperti ini." ucap wanita itu setelah menghentikan langkahnya tepat setelah berhadapan dengan Dalton.
"Rumahku menuju ke arah sini, kau sendiri, apa yang kau lakukan jauh dari rumah seperti ini dan ... di waktu yang sudah malam seperti ini?" tanya Dalton penasaran, karena setelah rumahnya yang menjadi rumah yang terakhir di sekitar jalan itu, dan tentunya,Alicia tidak menemui orang tuanya, bukan? pikir Dalton penasaran.
Seperti bisa membaca pikiran Dalton, Alicia Cana hanya tersenyum dan melihat ke arah belakang sambil menunjuknya. "Karena aku baru di desa ini, maka aku mencoba untuk berjalan-jalan untuk mengetahui dari sisi mana hingga ke sisi mana desa ini berakhir." jelas Alicia Cana dengan nada yang benar-benar sangat bersahabat.
Mendengarnya, Dalton hanya bisa menghela napas kuat-kuat, sebelum akhirnya dia mengomentari mengenai apa yang dilakukan oleh Alicia malam-malam seperti itu, dan hal tersebut memang tidak seharusnya dirinya lakukan sendirian.
"Berbahaya untuk seorang wanita yang berjalan sendirian di tempat seperti ini, malam-malam dan tidak tahu akan pergi ke mana." ucap Dalton. "Bagaimana jika ibumu mencarimu dan tidak menemukanmu di rumah?"
"Ibuku tidak bisa bergerak dan hanya menghabiskan seharian penuh berada di tempat tidur tanpa melakukan apa pun, dan aku memberanikan diri pergi kemari untuk berjalan-jalan adalah karena aku sudah menidurkan ibuku dengan perut yang terisi penuh jadi, dia tidak akan bangun meski pun aku tidak berada di sana untuk menemaninya." Jelas Alicia sambil tetap tersenyum.
Kembali menghela napas. Dalton kemudian bicara. "Aku akan mengantarmu pulang kalau begitu." Dalton menawarkan diri.
"Benarkah? Itu akan sangat merepotkan mengingat kita baru saja saling mengenal." ucap Alicia.
"Tentu saja tidak. Akan lebih berbahaya kalau aku membiarkanmu pulang sendirian." ucap Dalton yang langsung membuat Alicia seperti tersanjung mendengar bagaimana pemuda seperti Dalton benar-benar sangat baik kepada siapa pun.
"Kau memberiku bibit wortel dan sekarang kau ingin mengantarku pulang, kau benar-benar lelaki yang baik." puji Alicia.
Setelah beberapa percakapan yang terjadi di antara mereka, Dalton benar-benar membawa Alicia pulang ke rumahnya di malam yang terasa sangat dingin dan sepi itu. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara merkea, Dalton bahkan tidak benar-benar berjalan di samping wanita itu bahkan Dalton seperi berjalan sedikit di belakang Alicia untuk memastikan bahwa dirinya bisa menjaga Alicia
"Kenapa berjalan di belakangku?" Tanya Alicia penasaran dan menghentkan langkahnya.
"Karena aku harus berjaga agar kau tidak tersesatdan karena ini juga sudah mala, maka dari itu aku tidak ingin kau kesulitan." jelas Dalton untuk alasannya yang demikian.
Alicia tersenyum mendengar ucapan Dalton yang benar-benar terdengar sangat baik di telinganya bahkan, Alicia juga membiarkan Dalton mengatakan apa pun yang dirinya mau selama Dalton bisa membawanya pulang dengan selamat untuk tiba di rumahnya.
Hingga setelah beberapa menit berjalan, melewati jalanan desa yang gelap tanpa pencahayaan, akhirnya membawa Dalton juga Alicia yang akhirnya tiba di rumah kecil tak jauh dari danau, seperti yang dikatakan oleh Alicia tadi pagi ketika berkunjung ke toko pupuk milik si tua Linstown.
"Jadi, kau benar-benar tinggal di tempat seperti ini?" tanya Dalton yang tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Alicia.
Wanita berparas cantik itu malah lebih memilih tinggal di tempat seterpencil ini, karena setahunya ada banyak sekali rumah yang bisa dibangun di dekat perumahan warga yang lainnya, tidak perlu memilih tinggal di tempat seperti ini, jauh dari siapa pun dan mana pun, bahkan jarak dari tempat ini menuju ke pasar pun sekitar dua puluh menit berjalan kaki, waktu yang cukup lama untuk seseorang pergi ke pasar dan meninggalkan satu anggota keluarganya yang sedang sakit di rumah sendirian. Sekitar danau itu terlihat benar-benar gelap dan tidak ada satu pun penerangan yang terlihat bahkan dari lampu-lampu yang dipasang oleh warga pun terlihat sangat jauh dan nyaris tidak terlihat dan terdengar apa pun kecuali suara hewan-hewan malam dan keheningan yang didapat dari arah danau yang terus mengembuskan angin sepoi yang cukup dingin.
"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang." ucap Alicia pada Dalton yang masih tidak percaya pada apa yang dirinya lihat dengan Alicia yang tinggal di rumah seperti itu berdua saja dengan ibunya.
"Terima kasih kembali. Dan, karena kau tinggal cukup jauh dari rumah warga yang lainnya, mungkin kau akan kesulitan melakukan sesuatu tapi, jika kau mendapatkan sesuatu yang tidak nyaman atau berbahaya, kau bisa pergi ke sisi sebelah barat, di sana ada pos jaga, beberapa penjaga desa selalu berkeliling dan memastikan bahwa desa selalu baik-baik saja ketika malam datang dan kau bisa meminta tolong kepada mereka jika memang kau perlu." jelas pemuda itu, terdengar sangat perhatian pada Alicia yang adalah orang baru.
"Terima kasih karena sudah memberitahuku banyak hal."
"Baiklah, aku tidak ingin mengganggumu jadi, mungkin sebaiknya kau masuk dan beristirahatlah, jika kau ingin pergi berkeliling dan membutuhkan teman, mungkin kau bisa datang ke toko dan memintaku untuk menemanimu." ucap Dalton lagi. Tapi, kali ini suaranya terdengar ragu dan membuat Dalton seperti seorang penggoda yang bertindak seenaknya karena berani bicara seperti itu pada Alicia yang seorang penduduk baru di desa kecil mereka.
Namun, alih-alih dapat penolakan, Alicia malah mengangguk ragu dengan malu dan membuat Dalton sendiri salah tingkah karenanya. Dan saat Dalton berusaha memantapkan hatinya bahwa dirinya akan ditolak, tiba-tiba saja Alicia malah mengangguk dan meminta tolong pada Dalton bahwa jika suatu hari dirinya ingin pergi berjalan-jalan maka Dalton harus bersedia mengajaknya pergi.
"Tentu saja, aku akan melakukannya." jawab Dalton penuh senyum.
Dia tidak tahu apakah saat ini dirinya sangat senang atau harus berteriak karena kegirangan. Akan tetapi, bisa mengetahui rumah dan mengantarkan Alicia pulang seperti ini, benar-benar membuat Dalton merasa sangat bahagia.