Chapter 18

1015 Kata
"Kenapa kau pulang sangat terlambat?" Tanya Ella yang menemukan anak sulungnya pulang sangat larut malam itu. "Aku tadi bertemu dengan pelanggan baru yang kelihatannya tersesat di sekitar sini jadi, aku mengantarnya pulang." Jelas Dalton yang memang tidak berbohong mengenai hal tersebut. "Aku tidak melihat ayah, di mana dia?" Tanya Dalton yang biasanya, ketika dirinya masuk, dia sudah menemukan sang ayah yang duduk di depan perapian dan sedang merokok tembakau kering seperti biasanya tapi, kali itu dirinya sama sekali tidak menemukan siapa pun, bahkan Clammie pun tidak terlihat berada di lantai bawah malam itu. "Ayahmu sedanf pergi menemui kepala desa. Dia mengatakan kalau sda sesuatu yang ingin dibahas olehnya dengan ayahmu jadi, mereka pergi sejak sore tadi dan belum kembali. Mungkin, ayahmu akan kembali sangat larut dan sebaiknya kau tidak perlu menunggu ayahmu malam ini, semua ternak sudah masukan ke dalam kandang dan aku mengunci semua pintunya dengan sangat baik jadi kau tidak perlu mengeceknya lagi, aku juga sudah memberikan makanan di dalam kandang mereka jadi, mungkin mal ini mereka akan jauh lebih tenang dari sebelumnya." Jelas Ella sambil mengelap beberapa piring yang baru selesai dirinya cuci dan menaruhnya di rak sambil terus mengobrol dengan sang anak. Bahkan, anaknya itu terlihat mendengarkan dengan baik dan tidak mengabaikannya sama sekali. Namun, perkataan Ella yang mengatakan bahwa ternak mereka akan jauh lebih tenang malam itu, membuat Dalton merasa bahwa ibunya merasakan ada hal yang aneh terjadi setiap malam. "Sebelumnya?" Tanya Dalton penasaran. Mendapat pertanyaan seperti itu dari Dalton, Ella yang tiba-tiba menjadi sedikit panik, memilih untuk meminta anak sulungnya duduk dan makan, karena pemuda itu pulang terlambat, Ella hanya menyisakan jatah makan malam.milik Dalton dalam satu piring, karena dirinya juga Ella sudah makan jadi tidak ada lagi makanan atau piring kotor di atas meja kecuali satu piring makanan milik Dalton. "Apa kau sering mendengar hewan-hewan ternak kita berisik di tengah malam, Bu?" Tanya Dalton sekali lagi. Tapi, sekali lagi juga Ella tidak mengatakan apa pun dan bertingkah bahwa memang tidak ada apa pun dan bersikap bahwa dirinya juga seperti tidak pernah mengatakan apa pun. "Makan saja makananmu. Aku akan menemui Clammie di atas, dia sedikit tidak enak badan hari ini." Ujar Ella yang segera menyelesaikan pekerjaannya dan langsung melarikan diri dari meja makan, naik ke lantai atas kemudian meninggalkan Dalton sendirian. Ditinggalkan demikian oleh sang ibu sendirian di lantai bawah, Dalton hanya bisa menghela napas, dirinya merasa bahwa apa yang dilakukan oleh sang ibu saat ini seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya, sesuatunyang rasanya tidak harus dia ketahui. Akan tetapi, jika ibunya memang bicara megenai ternak mereka yang selalu ribut saat malam, artinya memang ada sesuatu yang terasa janggal akhir-akhir ini di rumah mereka dan mengincar ternak mereka, sama seperti ketika makhluk itu datang dan memakan kepala rusa hasil buruannya tempo hari. Tidak ingin larut dalam pikirannya sendiri, Dalton memutuskan untuk makan, makan malamnya dan tidak memikirkan hal itu dulu untuk bebrapa saat. Karena bagaimana pun, jika dirinya terus memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dia pikirkan, maka dirinya akan semakin tidak akan mendapatkan jawaban karena, tidak seperti Clammie atau pun ibunya, dirinya sama sekali tidak mendengar apa pun ketika malam datang. Semuanya sama seperti biasa, hening dan tidak ada apa pun. Usai memakan makanannya dan membereskan semua peralatan dapur yang dia gunakan, Dalton memutuskan untuk duduk di depan perapian, mengasah belati yang dia miliki dan selalu dia bawa ke mana pun dia pergi. Belati itu berukuran seperti berlari pada umumnya akan tetapi, karena bisa dilipat dan mudah di bawa ke mana pun, membuat Dalton selalu bisa membuatnya menjadi tidak terlihat membawa benda apa pun bersamanya. Sambil dihangatkan oleh api dari perapian, tangan Dalton terus mengasah dan mengasah hingga tanpa dia sadari ayahnya pulang dalam kondisi yang sdijit menggigil kedinginan. "Sepertinya kau mengalami malam yang buruk?" tanya Dalton, mengejek sang ayah yang tidak biasanya dia menggigil seeprti itu hanya karena baru saja kembali dari kegiatannya di luar sana. "Di luar gerimis. Apa kau tidak mendengarnya?" balas Gail Caldwell dengan sedikit melotot ke arah sang anak. "Benarkah?" Dalton sedikit keheranan karena sejak tadi dirinya duduk di depan perapian, pemuda ini tidak tahu bahwa di luar sedang gerimis dan karena tidak tahu itulah, Dalton memutuskan untuk melihat dari jendela rumahnya dan benar saja, dia menemukan bahwa di luar memang sedang gerimis dan di tengah udara yang dingin di musim seperti itu, Dalton sangat yakin bahwa malam itu benar-benar sangat dingin untuk dilewati di luar sana. "Wah~ aku tidak tahu kalau akan gerimis." Dalton berkomentar. "Aku juga tidak tahu. Cuaca cukup cerah tadi sore dan tidak ada tanda-tanda sedikit pun akan turun hujan." "Ah~ " ucap Dalton yang memilih utik kembali ke depan perapian dan menghangatkan diri. Yang harus dia akui bahwa meskipun dirinya di depan perapian, dirinya masih bisa merasakan dingin dan karena hal itulah, rasanh Dalton tidak ingin berada jauh-jauh dari depan perapian. "Di mana ibumu?" tanya Gail yang tidak biasanya melihat sang istri tidak datang menyambutnya. "Di atas, ibu bilang kalau Clammie tidak enak badan dan kurasa, sekarang mereka sudah tidur sama-sama di sana." Jawab Dalton tanpa memandang ayahnya. Gail yang mendengar bahwa anak bungsunya sedang sakit, langsung bergegas naik ke lantai atas dan meninggalkan Dalton sendirian di lantai bawah dan benar saja, di lantai atas, Gail menemukan Ella istrinya sedang berbaring di samping Clammie anak bungsu mereka, memeluk tubuh mungil gadis kecil itu dan sesekali menepuk pahanya lembut. Sadar bahwa sang istri belum tidur, Gail memutuskan untuk menyentuh kepala Ella dan membangunkan istrinya itu. "Aku pikir kau tidak akan kembali sampai tengah malam nanti?" tanya Ella yang sudah bangun dan memtuskannuntik duduk di sisi ranjang, sementara Clammie yang sudah terlelap sangat nyenyak, tidak bangun meski hanya karena sebuah guncangan kecil darinya. "Aku kembali lebih awal. Sudah tidak ada yang tidak dibicarakan lagi oleh mereka di sana." jawab Gail. "Lalu, apa yang kalian dapatkan?" "Aku harap aku tidak membahas hal ini ...." sesal Gail. Namun, tiba-tiba saja Ella menyentuh tangannya dan menatap sang suami dengan tatapan sangat tajam. "Kia harus membahas ini karena selama lebih dari dua puluh lima tahun, ini adalah kali pertama kita mendapatkan hal seperti ini lagi. Kita semua dalam bahaya jika itu memang dia."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN