Chapter 24

1012 Kata
Tidak tahu tujuan. Tidak tahu ke mana akan melangkah. Dalton hanya mengikuti instingnya saja. Dia marah? Tidak sama sekali. dia tidak marah sedikitpun pada ayah atau ibunya yang tidak memberitahunya mengenai alasan-alasan mengenai dirinya yang tidak diizinkan pergi ke dalam hutan lagi atau melakukan apa yang sudah sering dia lakukan. Karena tidak tahu harus pergi ke mana, Dalton memilih untuk berjalan menuju ke arah jembatan di ujung desa yang mengarah ke sungai. Di sana dia berdiri sambil memandangi aliran sungai yang benar-benar jernih, seolah tidak ada lumpur atau pun debu yang mampu membuat air di sungai itu terlihat kotor, sangat menenangkan bahkan Dalton sendiri bisa melihat wajahnya di sana. Wajah yang terlihat sangat tertekan dengan semua hal yang tidak bisa dirinya katakan. Dia marah, dia kesal dan kecewa. Dalton tahu kalau orang tuanya tahu bahwa apa yang dirinya juga Clammie lihat itu memang bukanlah sesuatu yang baik yang bisa tidak mereka khawatirkan. Dalton merasa bahwa dirinya harus mencari tahu sendiri mengenai apa dan siapa makhluk itu karena sepertinya, kedua orang tuanya sama sekali tidak ingin membahas mengenai masalah ini. Hanya saja, kenapa harus makhluk seperti itu ditakuti oleh orang tuanya? Kenapa sepertinya mereka berdua sama sekali tidak ingin dirinya mengetahui kebenaran yang sedang disembunyikan oleh kedua orang tuanya. Dalton terus berpikir, sangat dalam dan membuat dirinya semakin tidak yakin mengenai apa yang dirinya pikirkan, isi kepalanya terus menerus mengatakan bahwa dirinya ingin mempercayai bahwa ucapan kedua orang tuanya adalah sebuah kebenaran mengenai sosok itu, juga hutan black hills yang ada di tengah-tengah perbatasan hutan yang biasa mereka gunakan untuk berburu hewan buruan seperti rusa dan kelinci hutan dan hewan-hewan lainnya yang bisa mereka manfaatkan untuk dijadikan makanan. "Kenapa melamun?" tanya seorang wanita mengagetkan Dalton yang sedang berdiri di pinggir pagar jembatan dan memandangi aliran air sungai yang sangat jernih. "Alicia." sapa Dalton ketika dirinya malah melihat Alicia yang menyapanya. Buru-buru Dalton mengalihkan perhatiannya pada gadis berparas cantik dengan rambut yang sedikit bergelombang yang menyapanya tersebut. "Hai, aku tidak menyangka kalau kau akan berjalan-jalan sepagi ini." ucap Alicia dengan senyum yang sangat indah. Melihat senyum indah itu, dalton sedikit salah tingkah, karena selain dirinya memang menyukai kecantikan Alicia tapi dirinya juga tidak ingin jika harus disamakan dengan orang yang tidak tahu diri dan malah membuatnya tidak bisa berpikir jernih dengan bertingkah agresif dan memalukan di depan wanita secantik itu. Jadi, Dalton memutuskan untuk tetap tenang dan diam beberapa saat sambil membiarkan Alicia berdiri di sampingnya sambil ikut memperhatikan aliran sungai yang sangat jernih. "Kenapa sudah berada di sini jam segini?" Tanya Alicia penasaran dengan Dalton yang pagi-pagi sudah berada di sana dan memandangi aliran sungai. "Aku sedang bertengkar dengan orang tuaku." ucap Dalton tanpa sadar. Membuat Alicia penasaran dan mengalihkan pandangannya kepada Dalton. "Ada sesuatu terjadi di dalam keluargamu?" tanya gadis berparas cantik dengan rambut yang sedikit kemerahan itu. Dalton menggeleng. "Tidak, bukan. Bukan aku yang punya masalah dalam keluargaku tapi, aku merasa ada yang coba mereka sembunyikan dariku tapi aku tidak tahu apakah yang mereka sembunyikan adalah apa yang aku takutkan atau tidak. Hanya saja, aku juga tidak paham apa yang sebenarnya mereka lakukan." jelas Dalton yang pemuda itu sendiri tidak paham apa yang dirinya sedang katakan. Karena, seperti apa pun dirinya berpikir, orang tuanya seolah sedang mencoba menjauhkan dirinya dari sesuatu yang sama sekali tidak pernah dipikirkan olehnya selama ini. "Lalu, apa yang kau inginkan dengan keluargamu itu?" tanya Alicia sambil tersenyum. Namun, karena ucapan Alicia yang terdengar sangat lucu di telinganya, Dalton hanya tersenyum dengan sedikit terkekeh. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menenangkan pikiranku dulu." jawab Dalton sambil tersenyum. "Kau sendiri, apa yang kau lakukan di sini pagi-pagi seperti ini?" tanyanya lagi. Pertanyaan Dalton membuat Alicia tersenyum sambil tertunduk, terlihat malu tapi juga tidak bisa mengatakan bahwa dirinya benar-benar malu kepada Dalton. "Aku hanya sedang berjalan-jalan setelah membersihkan tubuh ibuku dan memberikannya makan, sekarang dia sedang tidur jadi aku hanya pergi untuk berjalan-jalan." jelas Alicia yang terdengar sangat luar biasa di mata Dalton. karena, ini adalah kali pertama dirinya melihat ada seorang wanita yang benar-benar sangat perhatian pada ibunya yang meskipun tidak bisa melakukan apa pun akan tetapi masih tetap berusaha untuk merawat dan memberikan hal yang terbaik yang pernah dilakukan seorang anak kepada orang tuanya. "Kau benar-benar sangat perhatian pada ibumu, dia pasti sangat bangga." puji Dalton yang kembali dibalas kekehan ringan oleh Alicia. "Jika kau berada di posisiku, mungkin kau akan melakukan hal yang sama." ucap Alicia. "Tapi aku tidak akan sesabar dirimu." Dalton kembali memuji Alicia yang masih memandang bagaimana air di bawah jembatan dengan bebatuannya yang terlihat sangat jelas, sangat jernih dan sangat indah. "Hei," panggil Dalton. "Hm?" "Sebelum memutuskan untuk tinggal di sini, kau pernah tinggal di mana saja?" Dalton memulai investigasinya. Karena bagaimana pun, dari semua gadis yang dia temui di kota kecilnya itu, hanya Alicia saja yang benar-benar membuat dirinya merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Alicia adalah sesuatu yang menarik dan sangat tidak biasa dilakukan oleh seseorang. "Aku tinggal jauh di utara sana. Sedikit lebih jauh dari tempat tinggalku sekarang." jawab Alicia. "Aku tinggal di sana sangat lama, bahkan aku masih ingat bagaimana ketika ibuku masih bisa berjalan dan membantuku melakukan banyak pekerjaan. Aku bahkan sangat senang ketika ibuku memasak makanan kesukaanku. Akan tetepi, semuanya mulai berubah ketika ibu sakit dan kami tidak lagi bisa melakukan pekerjaan bersama." Jelas Alicia seolah mereka sudah dekat satu sama lain. Padahal kenyataannya, mereka hanya baru bertemu beberapa kali dalam dua hari terakhir dan tidak bisa dikatakan bahwa mereka adalah teman. Kendati demikian, Dalton benar-benar menikmati apa yang sedang mereka bicarakan saat ini, dirinya menikmati kedekatan mereka yang berlangsung singkat di tengah mereka yang sebenarnya adalah orang asing, sebelumnya. "Apa kau pergi bekerja hari ini?" tanya Alicia lagi. Namun, Dalton menggeleng. "Aku ingin berjalan-jalan hari ini, mungkin aku juga akan memancing." jawab Dalton. "Bagaimana kalau aku menemanimu?" Alicia menawarkan diri. "Ibumu?" "Aku sudah memberinya makan, dan sekarang dirinya sedang tidur jadi, aku akan kembali sebelum jam makan malam dan akan memasak ikan panggang untuk makan siangnya." jawab Alicia sambil tersenyum kepada Dalton, membuat pemuda itu sedikit salah tingkah tapi juga tidak bisa menolak permintaan Alicia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN