"Mencari buruan juga sedikit susah sekarang." Ucap Dalton, sambil terus berjalan bersama Reese menuju ke dalam hutan seperti yang mereka rencanakan di awal.
Jalur tanah hutan yang licin membuat mereka berdua sedikit kesulitan berjalan, karena lumut dan lumpur yang bertebaran hampir di setiap sisi pijakan, membuat keduanya harus sewaspada mungkin agar bisa mencapai tujuan mereka, jebakan yang dipasang oleh Dalton.
"Aku ingat terakhir kali kita kita masuk ke dalam hutan,"
"Dan itu menjadi kali terakhir kita bisa benar-benar masuk ke dalam hutan." Dalton memotong dan membuat Reese terkekeh, seolah apa yang pernah terjadi kepada mereka adalah sesuatu yang benar-benar lucu dan patut untuk ditertawakan.
"Itu karena kita tersesat," Reese kembali bicara dan kalimat itu kembali membuat dirinya sendiri tertawa, "hanya karena kau menolongku mengejar seekor anak rusa, kita jadi benar-benar tersesat.
Dalton mengangguk sambil sedikit tersenyum. Dia memang harus mengakui bahwa apa yang pernah terjadi pada mereka saat mereka masih kecil dulu benar-benar sangat luar biasa. Hanya karena mengejar seekor anak rusa, mereka tersesat sangat jauh ke dalam hutan, membuat mereka tidak bisa berkata-kata dengan kondisi mereka di mana selama hampir dua hari penuh mereka tersesat dan tidak menemukan makanan apapun yang bisa mereka makan dengan layak.
Di sana, mereka hanya bisa minum air dari embun di dedaunan dan makan buah beri liar karena mereka tidak menemukan apapun lagi yang bisa mereka makan ataupun yang lebih layak dari itu. Hanya berbekal sisa-sisa keberanian yang mereka kumpulkan, mereka berdua hanya bisa berjalan ke sembarang arah, memanggil nama orang tua mereka sambil berharap bahwa tidak akan ada hewan buas seperti serigala yang datang untuk memangsa mereka, karena hampir sepanjang waktu mereka mendengar suara lolongan serigala yang terasa sangat dekat dan seolah bersiap untuk menerkam mereka kapanpun.
Akan tetapi, setelah menangis sepanjang mereka berada di dalam hutan, ketakutan dan kelaparan, akhirnya mereka menemukan seorang nenek yang mengenakan baju rajut berwarna cokelat pekat, sebuah sepatu boots yang sudah basah dan rusak, berjalan menghampiri mereka sambil membawa sebuah gulungan kayu bakar yang dia ikatkan di punggung, sebuah pemandangan yang sedikit tidak biasa ketika mereka melihat nenek itu, waktu itu. Akan tetapi, karena mereka jauh lebih takut pada para serigala yang berada di hutan, membuat Dalton dan Reese sama sekali tidak berpikir buruk tentang nenek tersebut, terlebih nenek itu langsung menghampiri mereka sambil bertanya mengenai alasan kenapa bisa mereka berada di dalam hutan seperti itu. Meski awalnya takut, tapi akhirnya Dalton juga Reese pun mengatakan bahwa mereka tersesat.
Reese dan Dalton yang sudah sering mendengar mengenai penyihir yang berada di dalam hutan, hanya bisa berdiri ketakutan sambil berharap bahwa mereka tidak diapa-apakan oleh wanita tua yang mereka kira adalah penyihir tersebut akan tetapi, ketakutan mereka sama sekali tidak menjadi nyata. Mereka dibantu oleh nenek itu untuk keluar dari dalam hutan yang entah bagaimana caranya, nenek itu seolah sangat hafal dengan denah hutan yang mereka masuki hari itu. Terlalu hafal hingga rasanya terlihat cukup mencurigakan.
Hanya saja, berkat nenek tua itu, Dalton juga Reese akhirnya berhasil keluar dan bertemu dengan kedua orang tua mereka yang masih sibuk mencari mereka dibantu oleh beberapa warga desa lainnya yang juga terlihat panik karena tidak menemukan mereka pulang selama dua hari itu. Namun, belum sempat mereka berterima kasih, nenek pembawa kayu bakar itu sudah menghilang dari mereka, meninggalkan mereka bahkan hingga detik ini, baik Dalton maupun Reese tidak ada yang pernah tahu siapa nenek itu.
Langkah Reese terhenti sejenak saat kepalanya menengadah ke atas, melihat bagaimana pepohonan di atas kepala mereka terlihat sangat menjulang, kokoh dan benar-benar berdiri berdekatan, seolah tidak ingin berjauhan satu sama lainnya. Meskipun dedaunannya sudah terlihat berguguran dan menjadi permadani yang menutup tanah di bawahnya tapi, pepohonan itu masih saja terlihat sangat kokoh, sangat memesona di mata Reese.
"Benar-benar sudah sangat lama kita tidak masuk sedalam ini ke hutan." Reese berucap, tapi Dalton hanya bisa mendengkus.
"Ini pertama kalinya bagimu setelah delapan tahun tapi, selalu dibawa masuk oleh ayahku selama bertahun-tahun setelah itu." Jelas Dalton. Yang kenyataannya memang demikian.
Dirinya selalu dibawa masuk ke dalam hutan, rutin oleh sang ayah untuk mencari hewan buruan untuk persediaan daging mereka selama musim dingin. Karena ketika sayuran segar sudah tidak bisa lagi tumbuh di tanah bersalju, mereka masih memiliki stok protein hewani untuk mengisi perut mereka dan beberapa sayuran yang sudah mereka asinkan untuk dimasak nanti. Lalu masuk ke dalam hutan seperti ini, memang sudah tidak menjadi hal baru lagi untuk Dalton.
"Benarkah? Jadi kau sudah sangat mahir dalam berburu?" Reese tidak percaya dengan yang dirinya dengar dari Dalton bahwa temannya itu selalu masuk ke dalam hutan secara rutin setiap tahun.
"Aku tidak mahir tapi aku cukup tahu caranya berburu karena aku diajarkan oleh ayahku dengan baik karena itu aku tahu bagaimana caranoya berburu dengan benar dan aku juga tahu bahwa aku punya beberapa alasan untuk bisa terus masuk ke dalam hutan." Jelas Dalton, membuat Reese penasaran dengan pernyataan pada kalimat terakhir yang diucapkan oleh Dalton.
"Alasan? Apa itu?"
"Setiap di penghujung musim gugur mendekati musim dingin, hewan-hewan terlihat berkeliaran bebas, beberapa dari mereka bahkan terlihat saling berkerumun, membentuk sebuah kelompok, seolah mereka sedang mempersiapkan diri untuk sesuatu yang entah apa. Tapi, itu tidak pernah berlangsung lama. Hanya satu minggu sebelum salju pertama turun, kemudian hewan-hewan menghilang tanpa jejak."
"Tunggu, apa?" Reese kembali dibuat tercengang dengan kalimat Dalton. Bahkan Reese seolah menuntut jawaban untuk keheranannya.
"Mereka menghilang, seperti semut yang bersembunyi jauh di dalam lubang mereka hingga tidak ada satupun yang berhasil terlihat selama musim dingin yang panjang berlangsung."
"Tidak ada satupun?" Reese masih tidak percaya. "Bukankah rusa ataupun kelinci bukanlah tipe yang bisa berhibernasi? Lalu kenapa mereka menghilang?" Tanya Reese keheranan dengan apa yang dirinya dengar dari Dalton. Namun, Dalton hanya menggedikan bahunya, pemuda ini juga tidak tahu apa yang dirinya lihat di sepanjang musim dingin yang 'menyakitkan'.
Mereka berdua terus masuk ke dalam hutan, melanjutkan perjalanan dengan obrolan yang masih terus berlangsung. Dalton terus membawa Reese masuk ke dalam hutan di mana dirinya bisa menemukan jebakannya sudah menjerat seekor rusa betina yang tidak terlalu besar. Rusa itu telah mati, kepalanya terbentur pohon dan tubuh terbalik dengan kaki yang menggantung di udara.