Reese terlihat sangat takjub dengan pemandangan yang dirinya lihat. Seekor rusa tergantung dalam keadaan terbalik dengan darah yang mengucur dari kepalanya walau hanya sedikit. Tapi, jelas terlihat bahwa rusa itu sudah mati. Reese yang berusaha mendekati rusa itu terlihat sedikit gemetar, langkahnya beberapa kali tersendat karena ini adalah pertama kalinya dirinya melihat seekor rusa dewasa yang berhasil ditangkap oleh seseorang dan mati hanya dalam hitungan jam.
“Sepertinya kita harus menyeret makhluk ini keluar dari hutan sebelum serigala menemukannya dan memakannya seperti waktu itu.” Ucap Dalton, membuat Reese terkejut.
“Serigala?” ucapnya dengan nada yang terdengar sama sekali tidak percaya.
“Mundur sedikit, aku akan melepaskan talinya.” Ucap Dalton yang langsung membuat Reese mundur sedikit lebih jauh dari tempatnya berdiri semula.
Reese juga kembali bertanya mengenai serigala yang tadi sempat disinggung oleh Dalton, akan tetapi, Dalton hanya mengangguk kemudian mengeluarkan pisau dari sakunya, mengigit pisau itu kemudian dia sendiri mulai memanjat pohon di mana dirinya mengikatkan tali tambang untuk dirinya gunakan sebagai sebuah jebakan untuk menangkap rusa yang saat ini tengah tergantung tersebut. dan karena talinya Dalton ikat sedikit lebih tinggi pada dahan pohon yang sedikit lebih kokoh, membuat pemuda tersebut harus sedikit bekerja keras untuk melepaskan hasil buruannya dari atas pohon. Dan ketika Dalton sudah mencapai dahan di mana dirinya mengikat tali itu, dirinya langsung memotong tali tersebut dan membiarkan rusa itu terjatuh begitu saja, menimbulkan suara yang sangat keras hingga lumpur dan lumut yang berada di bawah dedaunan kering yang sudah lembab pun berterbangan, membuat gadis ini sedikit terkejut karenanya.
“Wah~ itu pasti sangat sakit.” Reese berkomentar setelah dirinya melihat bahwa leher rusa itu patah seketika yang jika pun rusa itu masih hidup, maka dengan jatuh seperti itu, sudah dipastikan bahwa si rusa pasti akan langsung mati seketika.
“Ya, aku harus memastikan bahwa kita membawa makhluk ini ke luar dari hutan karena terakhir kali aku mendapat buruan seperti ini, semuanya habis, tidak menyisakan sedikit daging pun untuk kami makan.”
“Mereka memakannya habis?” Reese tidak percaya, karena ada seekor serigala yang memakan habis seekor rusa utuh-utuh. “Apa jangan-jangan ini adalah kompotan? Maksudnya, mereka berkelompok dan berburu dipimpin oleh seorang Alpha?” Reese mencoba menebak. Akan tetapi, tidak ditanggapi dengan benar oleh Dalton, pemuda itu masih mencoba untuk meminta pada Reese untuk membantunya membawa rusa itu ke luar dari hutan sebelum hari benar-benar gelap.
Tidak ingin membuat Dalton marah kepadanya karena terlalu banyak bertanya, akhirnya Reese mencoba membantu temannya itu untuk mengangkat rusa buruan itu ke luar dari hutan tanpa mengulitinya lebih dulu atau memotong-motongnya menjadi beberapa bagian agar mudah dibawa, tidak seperti sekarang, membuat mereka seperti sedang mengangkut seekor hewan menuju ke rumah jagal di pasar.
Beberapa kali tangan Reese selip dan membuatnya menjatuhkan rusa itu hingga masuk ke dalam kubangan lumpur, kendati demikian, Dalton kembali berusaha membantu dengan sedikit memikul beban yang seharusnya dibawa oleh Reese agar mereka lebihh cepat membawa buruan itu ke luar dari dalam hutan.
Pepohonan yang tinggi dan rapat membuat pemandangan di depan mereka semakin tidak terlihat, dedaunan dan ranting kering yang mereka pijak terdengar seperti irama yang benar-benar memenuhi setiap sudut hutan, membuat suasana yang sudah sunyi mulai terdengar cukup ramai dengan diikuti oleh suara-suara hewan malam yang mulai terdengar, membuat suasana semakin terasa aneh untuk Reese. Karena selain suasana yang mulai gelap dan hewan-hewan malam yang sudah mulai terdengar memenuhi kesunyian ditambah dengan Reese yang merasa bahwa ada sesuatu yang seperti mengawasi mereka diantara kegelapan, membuat gadis ini seolah ingin segera melarikan diri dari sana.
“Dalton, apa kita bisa mempercepat langkah kita?” tanya Reese sambil sedikit mendorong tubuhrusa yang saat ini berada di punggung Dalton, digendong oleh pemuda itu.
Mendengar permintaan Reese, Dalton akhirnya berusaha mempercepat langkahnya agar mereka bisa segera keluar dari dalam hutan dengan segera bahkan, pemuda itu mengabaikan tanah yang dirinya pijak, entah itu licin atau tidak, dia tetap menerobosnya, menerjang semua medan yangada bahkan genangan air sekalipun dia injak agar mereka bisa segera keluar dari dalam hutan, karena semakin jauh mereka berjalan, semakin mereka mendengar suara langkah dari arah belakang seolah sedang mengikuti mereka.
Akirnya, setelah susah payah, mereka pun tiba di perbatasan hutan, menyeberangi sungai dan pergi sedikit lebih jauh lagi dari sana. baru setelah itu Dalton mulai menjatuhkan rusa hasil buruannya ke tanah, setelah lebih dari lima belas menit menggendong rusa itu dari dalam hutan untuk ke luar.
“A—apa itu tadi?” tanya Reese yang masih belum berhenti ketakutan dengan tatapan yang masih tertuju ke arah hutan yang gelap tanpa ada cahaya sedikit pun.
“Entahlah. Tapi, mungkin itu srigala.” Jawab Dalton tanpa menghiraukan Reese yang seolah tidak berkedip melihat ke arah hutan di depan mereka.
“Tidak mungkin itu srigala! Aku tidak percaya kalau makhluk itu srigala!”
“Tapi itu adalah hewan yang sama, yang sudah membuatku kehilangan buruan beberapa minggu lalu.”
“Eh?”
“Aku memang tidak melihatnya tapi, saat aku akan mengambil buruanku,aku menemukan rusa yang berhasil terkena jebakanku sudah hanya tinggal kepala dan setengah dari kaki depannya, ususnya terburteai dan tidak ada lagi yang bisa kulihat dari bentuk rusa itu selain kepalanya. Semuanya habis tak tersisa.” Jelas Dalton, mencoba mengingat apa yang dirinya alami minggu lalu, mengenai buruannya yang benar-benar sudah hilang tak menyisakan sedikitpun.
“Srigala macam apa yang bisa makan hingga seperti itu?” desis Reese tidak percaya bahkan, terlihat jelas oleh Dalton walaupun hari sudah semakin gelap dengan jelas Dalton bisa melihat bagaimana wajah Reese terlihat pucat karenanya.
Sebenarnya Dalton tidak ingin terlalu mengingat semua hal yang dirinya lihat malam itu akan tetapi, ingatan itu benar-benar tidak bisa dirinya buang begitu saja, dan semuanya terasa sangat jelas, setiap detailnya benar-benar sangat nyata bahkan, sisa-sisa usus yang terburai pun malah sudah dipenuhi oleh belatung kehitaman yang menggeliat dan terus menggerogoti usus-usus rusa mati itu dengan sangat lahap.
Sebuah pemandangan yang rasanya sangat menjijikan tapi, tidak bisa dia pungkiri bahwa makhluk apa pun itu, itu benar-benar berbahaya dan karena hal itu juga dirinya sebenarnya takut untuk pergi ke hutan sendirian seperti saat ini, karena ketika kejadian itu bermula, ayahnya sama sekali tidak mengetahui bahwa hari itu, sebenarnya mereka mendapatkan buruan seekor rusa yang jauh lebih besar dari rusa malam ini akan tetapi, buruan mereka dimakan oleh makhluk lain yang tidak mereka ketahui.
Meski pun dirinya berusaha sangat keras mengabaikan perasaan itu akan tetapi, Dalton sendiri tidak bisa membuang apa yang dirinya rasakan bahwa saat ini, dirinya merasa bahwa jauh di dalam hutan sana, ada sesuatu yang angat mengerikan yang masih terus mengawasinya hingga saat ini.
“Dalton,” panggil Reese dengan suara gemetar, “apa kita akan meninggalkan tempat ini sekarang?” tanya Reese yang masih belum berkedip, menatap ke arah hutan yang gelap. Dalton tahu, tapi dia tidak tahu apa yang Reese lihat di dalam kegelapan sana.
Tubuh Reese terlihat gemetar cukup kuat, rahang gadis itu bergemeretak hingga pucat di wajah gadis itu terlihat benar-benar kentara, bahkan gelapnya malam pun tidak sanggup menyembunyikannya.
“Kita pulang.” Jawab Dalton yang kembali meminta Reese untuk membantunya menaruh rusa itu ke dalam gendongan, kemudian dengan cepat mereka pun pergi dari pinggir sungai, menuju ke rumah Dalton yang berada tak jauh dari sana. Meninggalkan sesuatu yang memang masih tetap memerhatikan mereka daridalam kegelapan hutan.