Chapter 29

1024 Kata
"Sekarang tolong beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi, ayah." Reese menuntut penjelasan dari sang ayah yang dia rasa sudah cukup untuk melihat apa yang baru saja terjadi di sekitar rumah mereka, di sekitar tempat tinggalnya yang membuat suasana menjadi sangat tegang dengan semua suara dan tindakan mencekam yang tidak biasa. "Aku akan menceritakan hal ini tapi kau harus janji satu hal padaku untuk tidak mendekati perempuan bernama Alicia Cana itu, apa pun yang terjadi." ucap sang ayah. "Alicia Cana ...? Siapa itu?" tanya Reese penasaran dengan satu nama yang disebutkan oleh sang ayah. Sialnya, begitu juga dengan sang ibu, ibunya Reese terlihat semakin ketakutan, dia bahkan terlihat memegang bahu sang ayah sambil memasang wajah yang terlihat sangat ketakutan. "Jadi kalian sudah tahu siapa namanya?" tanya sang ibu masih dengan ekspresi yang sama, semakin membuat Reese penasaran di tengah ketakutan yang sama. "Nama siapa? Siapa yang punya nama seperti itu di desa ini, bu, yah, tolong katakan padaku!" Reese berusaha untuk bertanya mengenai apa yang sedang dikatakan oleh kedua orang tuanya, termasuk dengan satu nama yang baru saja disebutkan oleh sang ayah. Alicia Cana, siapa itu Alicia Cana. "Alicia Cana, anak kandung Beatrix Essme. Wanita penyihir yang pernah melakukan beberapa hal di masa lalu kepada seluruh penduduk di desa ini." Jelas sang ayah, mengabaikan pertanyaan istrinya dan lebih mendahulukan pertanyaan Reese. "Siapa itu Beatrix Essme? Wanita penyihir apa, kenapa aku tidak pernah mendengar hal ini sebelumnya?" Tanya Reese lagi. Namun, saat dirinya memikirkan bahwa apa yang saat ini menjadi bahan obrolan kedua orang tuanya bersama dengan dirinya adalah sesuatu yang sempat mengingatkan dirinya kepada cerita Clammie beberapa hari lalu ketika dirinya pergi berkunjung ke rumah keluarga Caldwell. Mengenai Clammie yang mengatakan bahwa dirinya sempat melihat makhluk aneh seperti wanita tua yang berkeliaran di kandang ternak milik mereka kemudian pergi begitu saja tanpa bisa membuka satu pintu pun. Wanita tua ... barusan, dirinya juga melihat hal yang sama, melihat sosok aneh yang menyerupai seorang wanita tua yang berdiri di ladang jagung milik keluarganya, di luar kaca jendela itu, berdiri sambil terus memperhatikan ke arah mereka kemudian sua-sua tidak enak dan kondisi tidak bersahabat mulai terjadi dengan semua hal yang mengerikan terutama dengan perapian yang hampir meledak tadi dan nyaris mengenai tubuh ayahnya. "Apa ini ada hubungannya dengan apa yang baru saja kita liha tadi di luar?" tanya Reese yang kali ini membuat sang ayah terkejut. "Kau melihatnya?" "Dia melihatnya karena itu aku menutup kaca jendelanya dengan gorden. Jadi, dia tidak bisa melihat apa pun di luar sana." "Besok aku akan mengirimu pergi lagi ke kota. Apa pun yang terjadi, kau tidak boleh berada lagi di tempat ini, aku tidak bisa kalau aku harus kehilanganmu juga." ujar sang ayah yang semakin membuat Reese tidak mengerti mengenai apa yang sebenarnya dibicarakan oleh kedua orang tuanya ini. Bahkan, Tidar yang sejak tadi sudah sedikit lebih tenang pun, kali ini menjadi sedikit gelisah kembali, membuat Reese harus mengelus Tidar kembali, berusaha untuk menenangkan anjing besar dengan bulu lebat itu. "Tolong jelaskan dengan benar mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan semua ini?" Reese kembali menuntut. Karena dirinya merasa bahwa semakin lama ayahnya menjelaskan, semakin banyak hal yang tidak dirinya mengerti. "Sebenarnya kau pernah memiliki saudara. Mungkin jika dia masih berada di sini bersama kita, usianya adalah tiga puluh tahunan, dua puluh satu tahun lebih tua darimu." Reese kembali dibuat tercengang saat ayahnya mengatakan bahwa dirinya pernah memiliki seorang saudara yang tentu saja tidak dirinya ketahui sama sekali mengenai hal ini karena dari semua ingatan yang dirinya miliki, hanya ini yang benar-benar tidak masuk akal yang pernah dirinya dengar, saudara. "Bagaimana bisa aku tidak mengingat semua hal ini, bagaimana bisa aku bisa memiliki saudara sementara aku sendiri tidak pernah mengetahui semua itu, semua saudara dan tetangga kita pun tidak pernah mengatakan apa pun mengenai semua ini, bukan? Jadi, bagaimana bisa aku memiliki saudara sebelum ini?" ucap Reese dengan semua ingatan yang pernah dirinya ketahui. Namun, sang ayah tetap bersikeras bahwa memang sebelum ini, Reese pernah memiliki seorang saudara dan dirinya memiliki dua orang anak termasuk Reese sendiri. "Lalu kenapa kau tidak pernah memberitahuku? Kenapa aku sama sekali tidak mengingat hal ini, jika memang pautan usianya seperti itu, setidaknya aku sudah lahir dan-" "Usiamu waktu itu baru lima tahun dan seharusnya kau yang diambil olehnya tapi, karena kakakmu tidak ingin kau dibawa olehnya, maka pertukaran itu dibuat. Kakakmu, Abraham, dia pergi ke hutan dan menghilang sampai sekaran, aku dan ayahmu berusaha mencarinya tapi tidak pernah bisa kami ketemukan. Abraham seperti menghilang ditelan dunia, bahkan setiap semak-semak, setiap ujung jurang dan tempat-tempat yang berpotensi menyembunyikan mayat kakakmu sama sekali tidak bisa kami temukan, kami juga tidak pernah mendengar para tetangga mengatakan nama Abraham lagi sejak menghilangnya dia, bahkan ketika kami berusaha untuk menanyakan Abraham, semua orang terlihat asing dan semuanya seolah tidak pernah mengenal siapa itu Abraham. Padahal, sebelum Abraham menghilang, semuanya mengenal siapa Abraham dan semuanya tahu bagaimana rajinnya Abraham ketika membantu kami memanen jagung dan Abraham juga adalah teman baik anak dari keluarga Caldwell, sama sepertimu dengan Dalton Caldwell." jelas sang ibu. "Jadi, maksudmu bahwa Dalton juga pergnah memiliki saudara sepertiku?" "Dua, dua anaknya pergi dibawa oleh Alicia Cana yang mereka percaya adalah Beatrix Essme tapi, kami berdua lebih percaya bahwa itu adalah Alicia Cana dan Alicia Cana ini adalah anak kandung Beatrix Essme, penyihir dari Black Hill yang selalu menculik dan menghabisi semua anak-anak yang ada di desa ini tanpa sisa." "Tunggu, apa?!" "Apa kau pernah melihat anak-anak seusiamu berkeliaran di sekitar desa, Reese?" tanya sang ayah. Sejenak Reese terdiam dengan pertanyaan ayahnya yang tidak bisa dirinya jawab. Karena, memang benar apa yang ditanyakan oleh ayahnya mengenai anak-anak seumuran dengannya, karena sejauh yang dirinya ingat, hanya ada dirinya dan Dalton yang tidak pernah pergi ke mana pun, sementara anak-anak yang lain, dirinya mendengar bahwa mereka semua pergi ke kota untuk bekerja tapi, mereka sama sekali tidak tahu siapa yang menjadi keluarga bangsawan yang memperkejakan mereka, sementara dirinya sendiri pun tidak tahu anak-anak itu dari keluarga mana dan siapa yang sudah mengirim mereka ke kota, seperti yang ayahnya lakukan untuknya, bekerja di sebuah rumah keluarga bangsawan, seorang pengacara kenamaan di kota dan mendapat gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya juga keluarganya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN