Pagi kembali menjelang. Pagi ini Barra sudah mulai menjalankan rencanaya untuk tetap bisa menutupi kebenarannya jika ia di skors. Kini mereka tengah sarapan bersama. Namun karena memang papa yang masih harus bed rest maka hari ini masih belum kembali bekerja. “Yaudah, Pa. Barra, berangkat, ya, Pa. Pokoknya pesan, Barra, Papa, gak boleh capek-capek dulu dan mikirin soal kerjaan dulu. Karena, Barra, yakin kok kalau, Pak Fandy pasti bisa menjadi pengganti, Papa, sementara ini. Karena setelah UN nanti, Barra, janji kalau, Barra, akan terjun langsung dan mempelajari segalanya dengan baik. Sesuai dengan apa yang sudah, Papa, minta sama, Barra,” pamit Barra seraya ia salami punggung tangan Papa takdzim. “Alhamdulillah. Terima kasih karena kamu sudah berjanji kepada, Papa, untuk hal itu. Iya, N