Barra pun tersenyum getir. Jika ia menceritakannya, maka ia yakin jika ia akan merasa malu. Karena masalahnya kali ini adalah perihal perempuan. Dan memang malam ini, untuk pertama kalinya Barra merasa patah hati. Barra yang tetap terdiam pun membuat Papa semakin yakin jika putranya itu memang sedang bermasalah. Hingga kini Papa tersenyum lebar sebab ia mulai menerka. “Kamu sedang ada masalah dengan, Chafiya? It’s okay, Bar. Kamu ceritakan saja ke, Papa. Papa, ini kan juga seorang laki-laki. Papa, juga pernah muda, Bar. Jadi, Papa, minta sama kamu untuk gak usah merasa malu seperti itu ke, Papa. Ayo ceritakan saja,” pinta, Papa, lagi. yang kali ini, Barra rasa memang sudah tak bisa lagi ia menyembunyikannya. “Kenapa, Papa, bisa tahu banget sih soal, Barra. iya, ini masalah, Chafiya,” jaw