"Bukan yang ini......", ujar Fahri. Ia terkekeh melihat mereka mendadak mengerumuni brankart yang sedang membawa jenazah itu. "Yang itu tuh," ia menunjuk brankart yang tak jauh dari belakangnya di mana ada Aisha dan juga Wira yang mengikuti. Baru para perempuan itu menoleh. Ando, Adit, dan Izzan yang masih sempat melihat adegan itu tentu saja terpingkal. Kalau yang lain terluka mungkin tak akan sehisteris ini sih. Tapi karena Ardan ya jadinya berbeda. Hahaha. Jadi lah mereka berlari menuju brankart di belakangnya. Sementara Adit, Ando, dan Izzan kompak mendapatkan telepon. Yah tentu saja mereka sudah tahu hal darurat yang mungkin terjadi. Jadi segera berangkat begitu memastikan Ardan dibawa masuk ke dalam kamar rawatnya. Fahri geleng-geleng kepala sambil sesekali terkekeh. Aisha yang