Usai

1887 Kata

Ferril solat isya berjamaah dengan yang lain. Tak ada abangnya. Memang beberapa hari ini abangnya tak kunjung pulang ke rumah. Ya mungkin sibuk. Ia sih memaklumi pekerjaan yang banyak. Wong ia siang tadi saja baru sampai di rumah kan setelah pulang dari Surabaya. Tubuhnya masih terasa remuk. Besok berangkat pula ke kampung halaman bunda. Tak mungkin mereka berangkat satu hari sebelum pernikahan kan? Jadi biar penuh energi saat pernikahan lagi ya memang harus datang cepat. "Farrel mana?" Opa tentu saja bertanya-tanya keberadaan cucunya yang hendak menikah itu "Sibuk, opa." "Suruh pulang. Suruh banyak istirahat. Mau nikah kok masih sibuk sama kerjaan." Ferril terkekeh. Ia membantunya mengantar pulang ke rumah bersama Ando dan Agha. Ya kalau abangnya seorang pegila kerja sih ia sudah p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN