6. Ladang

1087 Kata
‘Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.’ QS. Al-Baqarah (2:223). Sudah menjadi hal lumrah bagi seorang suami atau bahkan istri melakukan atau memberikan rafats sebelum mereka bertindak lebih jauh dalam permainan malam mereka. Seperti halnya yang dilakukan Virgo kepada Bebby dari beberapa menit lalu, hingga membuat Bebby kadang menjadi semakin malu sendiri mendengarnya. Tentu saja rafats atau dalam kata lain adalah kalimat-kalimat rayuan yang merangsang itu akan haram jika digunakan atau diucapkan selain kepada pasangan halal mereka. Sedari tadi Virgo tidak berhenti memuji kecantikan wajah Bebby jika sedang merona. Tak hanya itu saja, lelaki tampan itu pun sering kali mengatakan jika Bebby adalah perempuan pintar yang bisa menjaga kemulusan kulit dan keindahan lekuk tubuhnya. Jika dipikir-pikir, perempuan mana yang tidak tersanjung sekaligus malu jika mendapat pujian demikian dari suami yang dia sayangi. Suara canda tawa dari bibir keduanya terdengar meski hanya mereka saja yang bisa mendengar. Mereka tidak bisa banyak bergerak karena kondisi ranjang yang sempit dan mereka harus tetap berbagi tempat agar tidak jatuh. Di dalam rumah tangga, kegiatan bersama pasangan di bawah selimut hingga mandi keringat memang sangat penting untuk menjaga keharmonisan hubungan. Bahkan Muhammad bin Zakariya pernah berkata, 'Barang siapa yang tidak bersetubuh dalam waktu lama, kekuatan organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang dan pembuluh darahnya akan tersumbat. Saya juga melihat orang yang sengaja tidak melakukan jima' dengan niat membujang, tubuhnya menjadi dingin dan wajahnya muram.' Meski terkadang laki-laki lebih dominan terlihat bernafsu dari pada perempuan, tapi bukan berarti perempuan tidak memiliki nafsu. Seperti yang sudah banyak diketahui oleh orang-orang, bahwa sebenarnya nafsu perempuanlah yang lebih tinggi ketimbang nafsu para kaum adam. Maka dari itulah, dalam hubungan yang begitu privasi itu diwajibkan untuk saling bekerja sama agar keduanya bisa mencapai faragh secara bersamaan atau mungkin bergantian. Sebab itu pula, dianjurkan bagi para lelaki lebih dulu mencumbu rayu istrinya agar gairah sang istri bisa bangkit dan sama-sama merasa diuntungkan. Kenapa wajib harus mencapai faragh kedua-duanya? Karena memang faragh bersama itu merupakan salah satu pondasi paling penting dalam mencapai tujuan pernikahan yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Karena apabila ada salah satu pihak yang merasa tidak terpuaskan dalam hubungan tersebut secara berlarut-larut, dikhawatirkan akan menimbulkan kehancuran dalam rumah tangga seperti contohnya perselingkuhan dengan alasan untuk mencari kepuasan di luar karena pasangannya tidak mampu menyenangkannya. Maka segala upaya dalam mencegah hal-hal lain yang membahayakan pernikahan hukumnya adalah wajib. Termasuk saling memberi kepuasan kepada pasangan secara lahir maupun batin. Contohnya seperti apa yang dilakukan sepasang suami istri ini di dalam selimut dari beberapa puluh menit yang lalu. "Syut... Pelankan suaranya, Beb. Takut terdengar sama kamar sebelah." tangan Virgo mengusap kening istrinya yang banjir oleh keringat tanpa adanya perasaan risi atau jijik. "Maaf, suka kelepasan hehehe..." cengirnya bagai anak kecil yang membuat Virgo jadi ikut tersenyum. Seolah apa yang Bebby rasakan, menular pada Virgo secepat kilat. "Boleh bersuara, tapi cuma aku yang boleh mendengarnya. Dan aku suka sama suara kamu." godanya yang membuat wajah Bebby kembali merona. "Cis... Lama-lama wajah aku terbakar." Bebby sengaja mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan wajah, berharap ada udara sejuk di dalam selimut. Melihat reaksi istri pertamanya yang benar-benar tersipu akan rayuannya, membuat Virgo merasa senang. Bahkan malam ini Bebby lebih sering memejamkan mata dari pada melihat wajah tampannya yang memesona karena alasan malu. Padahal Virgo lebih suka mereka saling tatap sembari melemparkan senyum. “Tidak masalah. Demi Allah, yang paling menarik dari kalian adalah desahan napas dan rintihan kalian.” ~ Kata Muawiyah salah satu sahabat nabi. Semua yang dilakukan dengan bertujuan menyenangkan pasangan itu diperbolehkan asal masih dalam ajaran yang benar. Bahkan dalam islam sendiri, tidak ada batasan untuk pasangan suami-istri melakukan senggama dalam posisi bagaimanapun dan di mana pun asal tidak dilihat ataupun didengar orang lain selain mereka berdua.   ***   Dalam pelukan Virgo masih ada Bebby yang terlelap usai pergulatan mereka yang selesai sekitar satu jam lalu. Lelaki ini tidak bisa tidur karena sebenarnya dirinya tidak sepenuhnya melupakan Chacha malam ini. Di pikirannya sebenarnya bukan Chacha, tapi calon anak mereka. Dalam perceraian, sering kali buah hati yang menjadi korban. Tapi Virgo juga tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan Chacha. Meski Chacha juga tidak salah, karena tidak ada anak yang bisa memilih lahir dari rahim siapa. Sungguh, demi apa pun Virgo ikhlas jika harus melepaskan Chacha. Tapi Virgo tidak ikhlas jika harus berjauhan dengan darah dagingnya nanti. Virgo juga tidak ingin mengikat Chacha lebih lama. Karena meskipun Chacha tetap menjadi istrinya, perempuan itu akan tetap terluka karena Sofya terus memusuhinya sampai detik ini. Kedua mata Virgo melirik jam tangan yang dia letakkan di atas meja kecil dekat ranjang. Ternyata sudah pukul empat subuh, sebentar lagi adzan akan dikumandangkan. Perlahan-lahan Virgo mengangkat kepala Bebby yang tidur dengan berbantal lengannya dan menggantikan dengan bantal busa yang dia pakai. Setelah berhasil, Virgo menarik selimut lebih ke atas lagi agar istrinya tidak kedinginan. Lelaki itu bangun dari ranjang dan berjalan menuju lemari sambil menutup bagian bawahnya yang tidak terhalang apa pun. Virgo sengaja tidak memakai pakaiannya, karena jika dipakai malah ditakutkan terkena cairan yang membuat pakaiannya najis. Bagaimanapun, dirinya hanya membawa pakaian itu saja ke sini dan dirinya juga harus tetap salat. Satu helai handuk kimono Virgo temukan di dalam lemari. Mungkin karena memang kamar ini untuk satu orang, jadi handuknya pun hanya ada satu. Tidak apa pikirnya, nanti bisa bergantian dengan Bebby. Tak ingin mengulur waktu, Virgo langsung memasuki toilet dan membersihkan diri.   ***   "Mas Virgo!" teriak Chacha, perempuan ini terbangun dalam keadaan kaget. Pandangan Chacha memutar mengelilingi sudut ruang kamarnya. Kepalanya menoleh ke samping, dirinya benar-benar tidur sendirian semalam tanpa adanya Virgo di sisinya. Nafasnya masih tersengal-sengal dan keringat membanjiri tubuhnya. "Kamu ke mana, Mas? Kenapa kamu tidak pulang?" tangisan Chacha kembali terdengar di kesunyian malam yang sepi. Semalam, perempuan berbadan dua itu terus menangis tanpa henti di dalam kamarnya. Tidak ada yang menemaninya, Aisyah lebih memilih menemani Astri ketimbang kakaknya. Karena ternyata, selama ini hubungan Chacha dan Aisyah juga tidak terlalu dekat meski mereka kakak-adik dan bersama dari Aisyah baru lahir. Chacha menangis sesenggukan sambil berharap Virgo akan pulang dan memeluknya lalu menenangkan agar dirinya tidak menangis lagi hingga akhirnya Chacha tertidur dan ternyata semua yang dia harapkan semalam itu hanyalah sebuah ekspektasi belaka tanpa adanya realita. "Aku tidak mau kehilangan kamu, Mas Virgo." Tangisnya entah yang ke berapa kalinya, sudah tidak terhitung bagi Chacha. Tangan Chacha mengusap perutnya yang ditumbuhi darah daging suaminya. Rasanya sangat membahagiakan ketika dirinya tahu bahwa di dalam rahimnya ada benih dari lelaki yang dia cintai. Tapi mengetahui kenyataan seperti ini, membuat Chacha jadi pesimis dan takut diceraikan oleh Virgo. *** Next...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN