HAMIL?

1980 Kata

Azka berdiri melipat kedua tangan, matanya mendelik tajam pada Barra yang baru tiba. "Dari mana jam segini baru pulang? Masih ingat jalan pulang ternyata." "Aku capek, bisa nggak jangan mulai lagi." "Jawab dulu kamu dari mana baru pulang jam segini. Punya mulut, 'kan?" Barra mendesah kasar menyisir rambutnya. Tau gini, dia nggak mau balik lebih nyaman di apartemen Nadine biarpun gadis itu sedang marah padanya sekarang. "Apa maksudnya desah kasar kayak gitu? Nggak suka aku kayak gini, jawab jangan gagu." "Azka pleasee … " "Nggak usah memelas, bisa nggak. Dan jangan pernah beralasan ke rumah ibu, aku muak dengarnya." "Kenyataan aku emang kesana. Kamu mau apa?" "Bohong banget." "Azka," Si pemilik nama melempar beberapa lembar foto. Sempat terkejut melihat dirinya berdiri di depan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN