Mencintai Tanpa Alasan

1875 Kata

"Kalian nggak pulang?" "Iya Bu, maaf. Dee agak kecapean, jadi pulang ke rumah dulu. Besok sarapan di rumah utama kok." "Ya sudah, kalian istirahat besok sarapan disini kalau sempat kalau emang nggak sempat gapapa jangan di paksain." "Baik Bu. Malam Bu," "Malam." Abi menghela nafas panjang menaruh ponsel di atas laci, lalu merangkak naik ke kasur duduk di samping Elvano yang tengah bergulat dengan laptop. "Nggak pulang?" Elvano meraih gelas kopinya, menyesapnya pelan lalu menaruhnya kembali. Abi melenguh mengangguk kecil. "Mereka di rumah Zaki." Abi berbaring menyamping menatap Elvano. "Ngerjain apa, fokus banget kayaknya." "Memeriksa proyek Startup di bontot." Balas Elvano masih fokus. Sekalipun Oscar sudah dewasa, panggilan bontot terus melekat dan akan terus terdengar tidak pedu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN