"Dunia itu pahit. Maka dari itu, Tuhan menciptakan makhluk sepertimu, biar ada manis-manis nya." "Hueek." Muka Zaki langsung datar. Adelia bukan pura-pura muntah, emang muntah beneran. "So-sorry." ucap Adelia lirih, matanya berkaca-kaca bukan karena mau nangis tapi hawa panas di tubuhnya membuatnya terlihat pengen nangis. "Gapapa, calon mantan istriku ini nggak pernah salah." Zaki melukis senyum lebar di wajahnya, itu malah terlihat menyeramkan. "Jangan ketawa." "Kenapa?" "Serem." jujur Adelia, sampai Zaki jadi kikuk rasanya pengen gigit bibir Adelia terlalu jujur jadi orang. "Ah, maaf." Zaki mengambil handuk kecil, menyeka sudut bibir Adelia. "Nggak usah, jorok." Tahan Adelia. Saat Zaki hendak membersihkan muntahannya. "Bukannya suami istri nggak harus bersihnya doang yang di l