Keesokan paginya setelah sarapan bersama mereka berencana untuk jalan-jalan di kebun teh. Abra hanya bisa melihat Vania yang begitu lengket dengan adiknya Raymond. Ia tak bisa berkutik karena ada Defni selalu menempel padanya.
Raymond menjadi over protektif pada Vania. Ia tak membiarkan Vania dekat dengan Axel, bahkan pada kakaknya Abra yang notebane adalah papa tirinya Vania sendiri.
Vania jengah karena ternyata kakak adik sama saja, sama-sama lama main di ranjang dan cemburuan. Raymond tak bisa berhenti untuk mengikutinya bahkan saat buang air kecil pun pria itu pasti ada di dekatnya.
Saat makan siang Raymond duduk di sampingnya dan menyuapinya makan. Hal itu dilihat oleh Abra yang tak suka melihat kedekatan mereka.
"Vania" panggil Abra.
"Iya pa" jawab Vania.
"Sini duduk sama
