Bab 16. Perisai Untuk Kinan

1512 Kata

Pagi itu, kutanyakan pada Sri apakah ia masih ingin tinggal beberapa hari lagi di sini. Sesuai dengan usul dari Pak Mul, sudah kucarikan indekost untuk wanita itu tak jauh dari rumah kami. Hanya satu solusi agar tak ada lagi gosip dari tetangga dan bisikan-bisikan nakal mengenai kedatangan Sri di rumah ini. “Gimana?” “Boleh, Mas. Kinan masih belum mau aku tinggal. Di mana tempatnya? Biar nanti aku datangi setelah ini,” sahutnya. “Mbak Sri bareng aja sama Mas Pram. Searah, kan, Mas?” Aku melirik Nurma usai wanita itu mengucapkan hal demikian. Aku sudah mati-matian menghindari gosip, Nurma malah memintaku mengantar Sri. Ya, okay, tak masalah. Namun, harus ada orang lain di antara kami. Namun, sepertinya Sri sudah merasa tak enak hati. “Enggak usah. Aku bisa sendiri. Nanti aku pinjam mot

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN