Sudah tiga hari Kinan pulang dari rumah sakit. Dia enggan keluar rumah. Bahkan menjadi sedikit tertutup. Kinan berubah sejak kejadian itu. Dia lebih memilih mengurung diri di kamar dan bermain bersama Bagas ketika bocah itu sudah pulang ke rumah.. Sudah berkali-kali kubujuk untuk pergi ke sekolah, tapi nihil. Traumanya bahkan belum sembuh, keluar rumah saja dia tak mau. Kemarin teman-temannya juga datang untuk membujuk, sayangnya Kinan tetap tak mau lagi pergi ke sekolah. Sepertinya memang hanya Nurma yang bisa membujuknya. Ucapannya pasti didengar. Kendati demikian, aku belum melihat sekalipun wanita itu mencoba meminta Kinan kembali ke sekolah. Atau memang Nurma tak mau melakukan itu? “Nur.” Kupanggil wanita yang sedang sibuk mencuci piring itu untuk duduk di meja makan. Sepertinya