Bab 18. Anakku Sudah Dewasa

1449 Kata

. Pagi ini, kuputuskan untuk libur bekerja. Bagas dan Kinan juga libur. Jadi, aku harap bisa berkumpul bersama mereka hari ini. Kudekati Nurma usai selesai menjalankan salat Subuh di masjid. Rambutnya yang masih basah tergerai sampai ke punggung. Aroma shampo yang wangi menusuk hidungku dan langsung membangkitkan perasaanku terhadap Nurma. Semalam, aku sudah memaksanya untuk melayaniku di ruang tamu. Dan ternyata melakukan itu di tempat berbeda sangat menyenangkan. Jadi, aku merasa ketagihan. Nyatanya, pagi ini Nurma hanya mencebik. Wanita itu memberi kode padaku jika Bagas sudah bangun dan sibuk bermain di ruang makan. “Iya-iya, Nur. Oh, iya. Kemarin aku udah janji sama kamu, kan, kalau kamu bisa bujuk Kinan, aku mau kasih apa aja yang kamu mau,” kataku. Nurma mengibas tangannya yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN