“Aku bisa kok, mas!” Lila memegang tangan Arshangga yang memasang helm di kepalanya, namun lelaki itu sama sekali tidak mengindahkan segera memasangkan pengaitnya. Setelah itu Arshangga menuju motor besarnya, sementara Lila masih menggerutu memasang wajah kesal tidak suka dengan perlakuan Arshangga. “Ayo naik!” Lila menaiki hati-hati motor besar berjenis harley itu, dia sedikit aneh mungkin ini salah kostum harusnya dia memakai celana bukan dress seperti ini, dimana Arshangga sudah memakai sebuah jaket kulit meski di dalamnya adalah kemejanya. Lila berhati-hati sekali duduk dengan susah payah di memegang punggung motor, duduk pun dia berjarak dari tubuh Arshangga. “Berpegang di depan, jika seperti itu kamu akan jatuh atau tidak nyaman saat melewati jalanan tidak rata.” Lila tah