Lika sangat kesal. Dia berkali-kali menelepon Jay. Namun, Jay tak mengangkat teleponnya. Lika melemparkan bantal dan gulingnya, serta mengacak-acak seprai dan selimutnya karena dia sangat marah. Kali ini hatinya benar-benar merasa sakit. Jay bahkan tak memperhatikannya saat dia hampir celaka di ruang Janitor, dan kini ada artikel tentang kemungkinan hubungannya dengan Vina. Lika sangat geram, dia lalu memeriksa kembali gawainya. Jay masih tak memberi respon apapun. Lika akhirnya mengambil sepatu kets dan memakainya. Dia menaikkan topi hoodie nya ke atas kepala. Lalu bergegas pergi keluar, dengan terpincang-pincang. "Ini gak bisa dibiarin. Khun Jay! dasar cowo gak punya perasaan!" Ting-tong, ting-tong. Lika menekan bel rumah Jay beberapa kali. Setelah tiga puluh lima menit perjalanannya