Mengharap Hujan Dari Langit, Air di Tempayan Ditumpahkan

1252 Kata

Jay duduk merenung di kursinya. Sesekali dia menghela nafas, lalu merebahkan kepalanya ke meja. Jay masih belum bersikap tegas tentang perasaannya. Dia masih berpikir dan terus berpikir dan akhirnya membuat dirinya frustasi. Tok-tok-tok, "Tuan boleh saya masuk?" Mawes membuka dan berdiri di ambang pintu, Jay menggerakkan tangannya pertanda Mawes diizinkan masuk. Mawes melangkah mendekati Jay, lalu memeriksa tablet di tangannya. "Batalin semua janji hari ini," ucap Jay masih merebahkan kepalanya ke meja. Mawes terdiam sejenak. Namun, melihat Jay yang tidak bersemangat, dia langsung mengunci tabletnya, dan tak melanjutkan tugasnya membaca jadwal. "Tuan, ada berita baru," ucap Mawes kemudian, berniat menghibur Jay. "Apa?" "sepertinya Tuan tak perlu khawatir tentang akun Isteri Sahnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN