"Kenapa harus Mesy, Re? Dari sekian banyak pasienmu kenapa harus mantan pacarmu yang harus kau rawat dengan spesial?" Sebuah kalimat dengan hembusan napas lirih. Akhirnya terucap dari bibirku. Manik mata hitam pekat ini, memperlihatkan kesedihan. Kini terlihat berembun di sudut mata. Buliran bening tak hentinya mengalir deras. Membasahi pipi yang tidak ada habisnya. Rasa pilu kini mencekam hati. Saat tahu, pasien yang dirawat Regan adalah Mesy mantan pacarnya dulu. Orang yang pernah menempati hati Regan. Dengan spesial sebelum aku datang. Pantas aku cemburu, dan terluka melihat kedekatan mereka kembali. "Apakah ada pilihan bagi seorang dokter untuk membedakan pasien mantan atau bukan, Zahra? Aku sudah disumpah sebelum menjadi dokter. Tidak bisa menolak pasien dalam kondisi dan situasi