Perlahan buliran bening itu mulai turun meluncur dari pipi Zahra. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Regan menyuapi Mesy dengan sabar. Zahra meninggalkan ruang tempat Mesy di rawat inap. Langkahnya terasa gontai menyusuri koridor rumah sakit. Tanpa sengaja, dia berpapasan dengan seseorang. "Zahra?!" "Giska?" Mata Zahra langsung membulat. Saat wanita yang ditabrak tadi adalah Giska mantan istri---Raja. Buru-buru Zahra menghapus jejak air mata. "Apa kabar, Zahra?" Tanya Giska. "Baik. Kamu sendiri?" "Aku lagi tidak baik. Sekarang lagi mau melakukan pemeriksaan." "Kamu sakit?" Giska mengangguk pelan tanpa menjawab. "Kamu sakit apa, Gis?" Tanya Zahra berhati-hati. "Kista." "Apa? Kista?" "Iya, Zahra. Mungkin ini adalah hukuman buatku karena aku sudah merusak rumah tangga kal