"Apa yang ke luar?" Revano mengurung tubuh Asma dengan kedua tangannya. "Jauh-jauh!" Asma mendorong d**a Revano. Revano memundurkan dadanya, tapi tidak menyingkir dari tempat ia berdiri. "Aku tidak mempan dirayu?" "Aku datang bukan untuk merayu, aku ingin minta maaf. Aku sangat menyesal, hidupku tanpamu sepi sekali, Lili. Tolong percaya, aku tidak sengkiluh, eeh selingkuh." "Bohong!" Revano meraih kedua telapak tangan Asma. "Rasakan degup jantungku, dia hanya berdegup saat kamu ada di dekatku. Rasakan pisang molen jumboku, dia hanya menegang jika tersentuh olehmu. Bagaimana aku bisa selingkuh, jika hanya ada kamu di dalam setiap tarikan napasku, di dalam setiap kerdipan mataku. Hanya kamu, kamu, Asma Fahira Putri Heryawan, Liliputku tercinta, tidak ada nama lainnya." "Ummm, kat