“Aarrgghh!” Teriakan serempak dari Bu Senda dan beberapa guru lain yang shock melihat kondisi Sashi yang mengenaskan. Para guru dan kepala sekolah sudah berkumpul di ruang UKS, mau tidak mau mereka harus mengurus kejadian ini. Fandy menahan napas sejenak saat hendak membantu beberapa guru pria untuk mengangkat jenasah Sashi ke ranjang dalam ruangan itu. Lebih elok memindahkannya di sana sambil menunggu keluarganya datang, daripada membiarkan tergeletak di lantai. Kondisi wajah Sashi yang mengenaskan itu membuat siapapun tak sanggup berlama-lama menatapnya. “Kenapa bisa seperti ini? Siapa yang menemani dia di ruangan ini?” Selidik kepala sekolah yang tampak stress dengan kejadian naas yang pastinya mencoreng nama baik sekolahnya. Windy dan Della gelagapan, sekalipun mereka tidak bersalah