Selepas Fandy pergi, Amira tak bisa menahan rasa gatalnya lagi. Ia menggaruki wajahnya hingga sedikit kemerahan. Amira tak habis pikir, ia tidak memiliki riwayat alergi tetapi mengapa gatalnya terasa menyiksa, terutama di bagian wajah. "Apa mungkin bedak ini bermasalah?" Amira berpikir sejenak kemudian bergegas mengganti pakaian rumahnya, ia perlu memastikan sesuatu di luar sana. Amira berjalan cepat keluar kamar, ia berpenampilan santai dengan kaos polos warna hitam dan celana kulot serta tas selempang. Demi menutupi wajah jeleknya yang makin tak karuan setelah digaruk, ia terpaksa mengenakan topi dan masker. "Amira, kamu mau ke mana?" Lastri melihat putrinya tergesa-gesa hendak keluar rumah, dan sepertinya Amira melewatkan satu hal penting - pamitan padanya. Amira menghentikan langka