Saling menyerukan harga

1691 Kata
Harga awal untuk benda pertama yang di pelelangkan telah di buka, harga yang cukup mengejutkan untuk sebuah belati kecil yang berukuran sejengkal lebih sedikit, 250,000 yuan adalah nilai awal yang di tawarkan, namun pastinya nilai itu akan terus naik di pelelangan yang di hadiri oleh orang-orang kaya ini. “Setiap kelipatan 1/10 dari harga awal, Tuan dan Nyonya..., silahkan mulai penawaran anda,” ucap Zhu Xialing dengan sangat lembut. “275,000 yuan! 300,000 yuan!” “325,000 yuan!!!” teriak seorang tamu dari kursi perunggu, yang tidak lain adalah tempat bagi mereka para Anggota Pembawa Pesan Kematian, dan orang yang berseru tadi adalah Old Bear, suaranya begitu lantang hingga membuat para tamu lainnya begitu terkejut. Semua orang kemudian terdiam, keriuhan para tamu yang tadinya ingin menawar tiba-tiba seakan di bungkam seketika, tangan mereka yang hendak di junjung agar di perhatikan oleh sang Pembawa Acara, langsung mereka sembunyikan kembali. Hening hingga membuat Zhu Xialing yang melihat semuanya dari atas panggung sempat terheran. “325,000 yuan pertama! 325,000 yuan kedua?! Apakah tidak ada yang ingin menaikkan tawaran mereka lagi? Baiklah, 325,000 yuan terjual pada Kakak laki-laki disana!” seru Zhu Xialing tersenyum ramah ke arah Old Bear sembari menunjuknya. Siapapun pasti menyadari keanehan yang terjadi di sana, bahkan Ye Shao yang merupakan tamu termuda di tempat itu, walaupun dia tidak bisa di katakan sebagai seorang pria dewasa yang sudah sempurna dalam berpikir, dia masih bisa mengira keganjilan yang terjadi “325,000 yuan seharusnya bukan harga yang tertinggi, semua orang disana masih bisa terus menaikkan harganya? Kenapa tiba-tiba berhenti?” “Pembawa Pesan Kematian, pria botak itu menunjukkan identitasnya secara terang-terangan sebagai anggota dari organisasi itu, semua orang pasti melihat tato yang tertulis di atas kulit kepalanya yang botak itu.” “Tuan Ye sangat jeli, sungguh aku iri padamu yang masih muda, penglihatanmu masih sangat tajam. Nak Ye, mereka berhenti menawar adalah pilihan yang tepat, karena..., jika di teruskan mereka hanya akan menyinggung kelompok kriminal itu. Menaikkan harga, sama dengan memprovokasi suatu golongan, jadi saat pelelangan berlangsung, sebaiknya kita berhati-hati. Terkadang perkataan yang kita ucapkan secara tidak sadar, dapat memicu perang yang membahayakan kita dan kelompok kita sendiri.” “Baik, Kakek Meng. Aku mengerti.” “Baiklah, berikutnya adalah Token Bulat yang di temukan di lautan dalam, tak sengaja di temukan oleh nelayan saat benda itu tersangkut di jaringnya, usia dari benda itu sendiri tidak di ketahui, bahan yang di gunakan untuk membentuknya pun cukup di ragukan, bukan besi, namun lebih kuat dari itu, tidak dapat tergores, walau meleburnya menggunakan laser sekalipun. Hal yang membuatnya menarik adalah logo matahari yang tersemat pada token tersebut, kami menyebutnya peninggalan kaum yang menyembah dewa matahari.” Sebuah layar monitor di ruangan VVIP memproyeksikan benda yang di deskripsikan oleh Zhu Xialing lebih dekat, Ye Shao melihat logo yang tertera pada Token dan dia jadi sangat yakin, logo yang tertera sama persis dengan logo di ukiran pintu Gudang Harta milik Kaisar Huang Pu Yun Shao. “Orang yang menemukan benda ini menawarkannya dengan harga 500,000 yuan. Penawaran pertama di buka!” Semua orang terdiam tampak ragu untuk mulai menawar, “Benda itu lebih besar dari sebuah koin biasa, dan tentunya benda itu tidak terbuat dari emas.” “Kuat, tidak dapat di lebur, jadi benda itu tidak dapat di bentuk ulang. “Untuk apa orang membeli benda seperti itu? Bahkan jika memasukkannya ke mesin penjual boneka, itu tidak akan pernah mengaktifkan mesinnya sama sekali.” “Di jadikan pajangan pun tampak kurang indah.” “500,000 yuan? Apakah ada orang yang mengambil token ini dengan harga 500,000 yuan?” seru Zhu Xialing sekali lagi. Namun para tamu hanya menggelengkan kepala meraka, tetap tidak tertarik untuk memiliki benda itu. “550,000 yuan!” suara yang memecah keheningan orang yang tengah ragu, dan itu berasal dari tempat seorang tamu undangan emas duduk, pria yang menawar dengan lantang adalah seorang pemuda, yang tidak lain adalah Ye Shao. “Nak?” ucap Pak Tua Meng Gu Cao mengerutkan dahi untuk menatap pemuda itu. “Kakek Meng, aku menginginkan benda itu, apapun yang terjadi, kita harus mendapatkannya.” “Tenang Ye Kecil, tidak ada seorang pun yang menawar untuk benda itu, kurasa kita telah mendapatkan kesepakatannya,” sahut Ye Tianlong. “550,000 di tawar oleh tamu undangan emas yang berdiri disana!” seru Zhu Xialing. Di layar yang terpasang pada panggung menunjukkan keadaan di dalam ruangan yang di tunjuk oleh sang pembawa acara. Ye Shao menoleh ke sudut ruangan, “Ternyata di dalam ruangan ini di pasang sebuah CCTV, terlebih, di setiap sudutnya,” pikir Pria itu, wajahnya yang menoleh ke arah CCTV terekpos dengan jelas. “Yang menawar adalah seorang anak muda, kupikir acara ini di peruntukkan untuk orang dewasa saja.” “Wajahnya tampan dan terlihat familiar, bukankah dia anak dari Pengusaha Ye Tianlong?” “Sebenarnya pemuda itu datang dengan undangan emas, luar biasa.” “Disana juga ada Patriark dari keluarga Meng, Penatua itu pasti orang yang mengundang Ye Tianlong dan putranya masuk. Tidak kusangka hubungan antara keluarga Ye dan Meng begitu dekat.” “Sejuk seperti embun, dan seputih bunga teratai. Bagaimana aku tidak pernah melihat pemuda setampan itu sebelumnya?” ucap Zhu Xialing dalam hatinya. “Tidak, pikiranku teralihkan karena pemuda itu, aku harus fokus!” “550,000 yuan terjual pada..,” “600,000 yuan!!!” sela seorang pria paruh baya yang duduk di bangku undangan perunggu. Kamera langsung menyorot ke arah pria itu, “Du Gu,” kata Pak Tua Meng sembari menyipitkan mata. “Tuan Ye, apa baru-baru ini keluarga anda menyinggung keluarga Du?” “Tidak Tuan Meng, keluarga kami tidak pernah menyinggung siapapun.” “Lalu apa maksudnya pria itu berani menawarkan harga dan bersaing denganmu? Apakah orang ini sedang mencari masalah dengan keluargamu?” “Saya tidak tau, tapi kemungkinan besar, ada suatu maksud dari tindakan mereka.” Semua kamera yang terpasang di dalam ruangan, juru rekam dan alat dokumentasi lainnya, ternyata bertujuan untuk menampilkan pelelangan akbar secara langsung melalui website resmi mereka. Sehingga orang yang berada di belakang pria bernama Du Gu juga bisa memonitor perkembangan pelelangan dari balik layar laptop mereka. “600,000 yuan, oh..., hanya dengan mengatakan angka itu dengan lantang, Orang-orang dari keluarga Du itu mendapatkan 60,000 yuan. Sungguh pekerjaan yang mudah,” ketus Ye Feng Qi dengan wajah kesal mengarah pada layar yang memperlihatkan wajah Tuan Du. “Lalu apa? Kau yang akan menawar, kau yang akan duduk di sana dan wajahmu yang akan tampil di layar ini?! Sementara kakakmu Ye Tianlong, duduk di tempat yang benar-benar berbeda dengan kursimu. Apa kau bisa membayangkan betapa memalukannya itu?” balas Ye Shuan Bai yang tak kalah ketus pada adik keduanya. “Harga diri kita lebih mahal dari uang 60,000 yuan, Feng!” “Maafkan aku, Kak. Kau benar,” sahut Ye Feng Qi, meskipun hal itu ia katakan dengan perasaan kosong. “700,000 yuan!!!” Suara Ye Shao terdengar dari sound laptop kedua pamannya, “Kakak Pertama, Keponakan Ye menawar lagi benda itu, apa yang di pikirkan oleh anak ini? Kenapa dia begitu menginginkannya?” “Apa yang bisa kita pikirkan pada orang yang selalu menginginkan pedang dan juga jubah yang ia lihat di dalam sebuah kartun? Mungkin Ye Shao melihat benda itu mirip dengan yang ada di dalam kartun yang di tontonnya,” jawab Ye Shuan Bai sambil tersenyum sungging. “750,000 yuan!” tampak Du Gu tersenyum ringan saat mengatakannya. “Bocah itu, dia benar-benar mencoba menyinggung kita, menginginkan benda yang juga di inginkan oleh Nak Ye, sepertinya Du Gu ini sama sekali tidak memberiku wajah,” gumam Pak Tua Meng Gu Cao yang mulai merasa sangat geram. “Kakak Gu, ini gawat, tidakkah kau melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh Pak Tua Meng, dia terlihat seperti ingin mengubur dirimu hidup-hidup. Sebaiknya kita hentikan ini Kak, sebelum kita menginjak ekor srigala yang ganas,” bisik pria di samping Du Gu. “Tenang saja, Adik Yun. Semuanya masih berada dalam kendaliku,” sahut Du Gu dengan begitu santai. “Bagaimana kalau kita benar-benar menginjak ekor Patriark Keluarga Meng itu?” “Maka kita lemparkan Ye Shuan Bai dan Ye Feng Qi pada mereka, lagipula..., merekalah dalang di balik tindakan kita, Adik Yun, inilah yang menyenangkan dari pekerjaan kita malam ini, kita yang lukai kayunya, orang lain yang terkena getahnya. Kitalah pihak yang sangat di untungkan.” “Sial Kak, kalau kau bukan Kakakku, mungkin aku tidak akan pernah mempercayai orang licik sepertimu,” balas Du Yun seraya tersenyum melihat seringai licik yang di tunjukkan oleh Kakaknya. “Jika kau bekerja pada seekor rubah yang licik, kau hanya perlu menjadi rubah yang lebih licik lagi, agar kau tidak di bodohi oleh orang yang memperkejakanmu.” “800,000 yuan!!” tegas Ye Shao, mata pemuda itu menatap lurus ke arah Du Gu, melihat apakah mereka akan menaikkan harganya atau tidak. “Tuan Du, saya tidak menyangka sebenarnya anda orang berpenghasilan tinggi, berani menawar dengan harga 750,000 yuan itu adalah tindakan nekad sekali. Saya tidak tau anda begitu menginginkan benda itu.” “Hati-hati Tuan Du, pemuda itu bersama Patriark Keluarga Meng, kau harus memikirkan apa yang lebih peting bagimu, mendapat Token itu, atau kesejahteraan keluargamu.” “Tuan Du, kau sudah cukup menunjukkan ke arogansian yang kau punya, tidak baik memperjuangkan sesuatu yang nantinya akan berbalik membawa nasib buruk kepada keluargamu.” “Kakak Gu, 75,000 yuan bukan jumlah yang buruk, kita bisa menggunakannya untuk pesta selama tiga hari penuh,” bisik Du Yun. “Kalian benar, sepertinya pemuda itu lebih menginginkannya ketimbang diriku, aku sudah melihat kesungguhan dari matanya. Maka aku Du Gu, melepaskan penawarannya di harga 750,000 yuan!” seru Du Gu yang kala itu mengatakannya sambil berdiri dari kursinya. Ye Shuan Bai dan Ye Feng Qi tersenyum dari bilik mereka. “Kakak Pertama, Du Gu membuat Kakak kedua membayar 300,000 yuan biaya lebih dari benda yang tidak jelas itu, hahaha..., sepertinya Kakak Ye Tianlong telah di bodohi, dan semua itu karena anaknya yang nekat,” ucap Ye Feng Qi. “800,000 yuan pertama! 800,000 yuan kedua?! Tidak ada lagi? Kalau begitu...,” Sekali lagi seorang tamu menyela Zhu Xialing, dan dengan sangat lantang orang itu menawar dan membuka kembali harga penawaran. “900,000 yuan!!!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN