Ogami tersimpan di sebuah kastil yang berada kaki gunung Songgan. Jim Dye dan Travol dengan senang hati menerima pemberian dari orang tua Deborah. Setelah berbincang-bincang soal Ogami dengan orang tuanya, Debora mengajak Jim Dye mengobrol secara rahasia di kamarnya. Di kamar, Deborah meminta pada kedua sahabatnya itu pergi membelikan sebuah hadiah ulang tahun untuk ibunya. Berupa kalung mutiara yang hanya dijual di pusat kota. Travol yang merasa memiliki hutang budi pada Deborah bersedia pergi membelikannya ke desa tersebut.
“Katakan saja nama toko dan lokasinya. Aku akan pergi membelikannya untukmu,” kata Travol antusias.
“Hanya ada satu toko yang menjual kalung mutiara yang begitu diinginkan oleh ibuku. Nama tokonya Purinago dan lokasi tokonya di Sentoria ibukota Kingdom of Sholleora,” jawab Deborah ragu.
Jim Dye dan Travol hanya bisa saling pandang. Dari tatapan mereka seolah saling bertanya, “Apa kita bisa memasuki wilayah kerajaan lawan?”
“Kalian berdua pasti merasa tidak mungkin bisa ke kota itu, kan?” tebak Deborah merasa tak enak. “Dulunya warga desa Spartglow bebas keluar masuk Kota Sentoria. Tapi sejak penyerangan senyap yang dilakukan oleh sekutu Sholleora, pihak Chazia Empire melarang rakyatnya memasuki desa dan kota manapun yang masih termasuk dalam wilayah Kingdom of Sholleora. Semuanya saling mencurigai satu sama lain saling berkhianat dan juga menjadi mata-mata. Suasana damai rasanya sulit dicari sampai detik ini.”
“Bukankah kita memiliki akses bebas keluar masuk Hutan Perbatasan Utara? Di hutan itu pasti ada jalur yang akan bisa mengantarkan kita menuju Sentoria,” usul Travol. Dia benar-benar tidak ingin mengecewakan Deborah yang telah menyelamatkan nyawanya serta merawatnya hingga pulih kembali.
“Benar juga. Mungkin kau tahu sesuatu tentang jalur itu, Deb?” tanya Jim Dye mendukung ide Travol.
“Mungkin saja ada. Tapi aku tidak berani menanyakan soal jalur itu pada orang tuaku. Mereka pasti akan melarang keras aku ataupun kalian berdua mendatangi Sentoria.”
“Kalau begitu kita akan mencari jalur itu sendiri,” ujar Travol.
“Kita juga bisa menanyakan jalur itu pada Marcus dan Dogma. Mereka pasti tahu jalur menuju Sentoria lewat Hutan Perbatasan Utara.”
“Baiklah, aku setuju saranmu itu. Kita berangkat saja sebelum sore.”
Deborah melepas Jim Dye dan Travol di pintu masuk desa. Sebelum memasuki Hutan Perbatasan Utara terlebih dulu Jim Dye dan Travol mendatangi markas pasukan bayaran untuk menemui Marcus dan Dogma. Mereka berharap kedua penguasa Hutan Perbatasan Utara itu memberikan petunjuk jalan yang dibutuhkan.
Sesampainya di markas, hanya ada Marcus di sana. Sesuai dugaan Travol, Marcus ternyata tahu soal jalur menuju Sentoria yang ada di dalam Hutan Perbatasan Utara. Tanpa bertanya sedikitpun tujuan Jim Dye dan Travol mendatangi Kota Sentoria, pria berambut gondrong dengan mengenakan headband hitam itu menunjukkan langkah-langkah menuju jalur yang akan mengantarkan mereka ke ibu kota Kingdom of Sholleora tersebut. Setelah cukup jelas dengan penjelasan singkat yang diberikan oleh Marcus, kedua pemuda itu segera berangkat menuju Hutan Perbatasan Utara.
Perjalanan ditempuh tidak sampai dua jam lamanya. Sesuai petunjuk dari Marcus, Jim Dye dan Travol menggunakan gerbang kecil untuk memasuki Kota Sentoria. Sehingga mereka tidak perlu menunjukkan tanda pengenal atau bukti kalau mereka adalah rakyat Kingdom of Sholleora untuk memasuki ibu kota. Gerbang kecil memang biasa digunakan rakyat kecil yang belum memiliki tanda pengenal. Memang jalan yang harus dilalui adalah semak belukar dan menyeberangi sungai kecil tanpa jembatan untuk bisa sampai ke pusat kota. Namun bukan masalah besar bagi Jim Dye dan Travol. Mereka adalah calon ksatria yang mulai terbiasa menghadapi halangan dan rintangan sesulit apa pun.
Singkat cerita toko yang ingin dituju sudah ada di depan mata. Travol segera mencari kalung mutiara yang diinginkan oleh Deborah untuk hadiah ulang tahun ibunya. Setelah membayar sesuai harga kalung mutiara, Jim Dye segera mengajak Travol untuk kembali keluar dari Kota Sentoria. Biasanya bila hari telah malam prajurit penjaga akan berkeliling untuk memeriksa penduduk yang bukan merupakan rakyat Kingdom of Sholleora. Apabila ketahuan maka akan diadili dijebloskan ke penjara dan menerima hukuman berat.
Di dalam Hutan Perbatasan Utara, Jim Dye dan Travol hampir saja kehilangan petunjuk arah untuk kembali ke Spartglow Village. Beruntung mereka bertemu dengan pengembara hutan tangguh yang bernama Amonik dan serigala putihnya, Jingda. Pria bersorban itu mau membantu Jim Dye dan Travol melewati Hutan Perbatasan Utara menuju pintu perbatasan asal memberikan pria itu sejumlah uang dan makanan. Tentu saja Jim Dye tidak keberatan. Pun dengan Travol karena yakin orang tua Deborah yang baik hati itu akan dengan senang hati memberikan jamuan untuk Amonik. Kemudian Amonik bergabung dengan aliansi Jim Dye yang di dalamnya juga ada Jingda yang bisa berkomunikasi dengan manusia.
Saat mendekati pintu masuk Spartglow Village, Jim Dye merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi di desa itu. Dia tidak mengungkapkan firasatnya itu pada Travol karena tak ingin sahabatnya itu khawatir. Sambil berjalan mendekati desa, Jim Dye mencoba mengingat ada kejadian apa di sana saat tadi dia dan Travol meninggalkan desa. Namun Jim Dye tiba-tiba kehilangan ingatannya soal step di dalam game yang pernah dimainkannya.
Firasat yang dirasakan oleh Jim Dye terbukti. Saat dia dan rombongannya sampai di desa disambut oleh kondisi desa yang kacau balau. Desa yang tadinya damai dan tentram berubah 180 derajat menjadi hancur tak tersisa. Semua rumah hangus terbakar dan penduduk desa dibantai secara sadis. Jim Dye menemukan orang tua Deborah tergelat bersimbah darah di depan penginapan. Dari lukanya kemungkinan besar lehernya ditebus dengan sebilah pedang. Travol panik seketika itu. Dia berkeliling desa dan berteriak menyerukan nama Deborah.
Tak lama kemudian Jingda dengan kemampuan mengendusnya menemukan Deborah yang tergeletak di bawah ranjang kamarnya. Bersyukur Deborah hanya pingsan karena syok. Travol segera mencari sesuatu yang bisa membuat Deborah tersadar.
Setelah Deborah sadar dan dirasa sudah siap untuk memberikan penjelasan atas apa yang terjadi di desa selama Jim Dye dan Travol pergi, Jim Dye meminta pada gadis itu bercerita. Penjelasan Deborah diperkuat oleh kedatangan seorang wanita bernama Elena.
“Siapa kalian? Kalian tidak tampak seperti rakyat Chazia Empire? Apa kalian semua pengembara?” tanya Elena.
“Apa yang terjadi di sini? Siapa yang melakukan hal keji seperti ini?” tanya Jim Dye tidak terima.
“Semua ini adalah perbuatan Red Nevo. Dia menyerang desa untuk menunjukkan kekuatannya. Kita harus segera menemui Marcus dan Dogma di markas prajurit bayaran untuk mengatur strategi memerangi perbuatan Red Nevo. Bila tidak segera dihentikan dikhawatirkan kabar ini akan sampai ke telinga raja Kingdom of Sholleora. Dan tentu saja bisa memicu terjadinya perang besar,” jelas Elena.
Demi mempersingkat waktu mereka bergegas menuju markas prajurit bayaran untuk menemui Marcus dan Dogma.
~~~
^vee^