Jangan Ganggu Hidupku

2165 Kata

Batal memanggil ambulans, Mahendra memutuskan untuk membawa Ashana ke rumah sakit menggunakan mobilnya. Dengan ditemani manajer restorannya, mereka menuju ke rumahs akit terdekat. Kondisi Ashana benar-benar lemah. Mahendra fokus mengemudi, sementara Amel menjaga Ashana di kursi belakang. Jarak restoran ke rumah sakit lumayan dekat, tapi kenapa lalu lintas begitu padat? “Mbak sudah siuman?” Suara Amel membuat Mahendra mengintip dari spion depan. “Mbak pingsan. Kita sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Sebentar lagi sampai.” “Nggak usah ke rumah sakit,” sahut Ashana lemah. “Saya sudah nggak apa-apa.” “Nggak, Shan. Sebentar lagi kita sampai,” ucap Mahendra dari kursi pengemudi. Ia melihat Ashana bergeleng. Namun, keputusannya bulat. Ashana tetap harus dibawa ke rumah sakit. “Kamu harus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN