Dua Puluh

1081 Kata

Nasya merengek malas ketika Bara terus saja memaksanya berjalan keluar dari motel. Hari sudah malam, dan perut Nasya sudah keroncongan dari tadi. Ia pun sudah merengek minta makan sejak satu jam yang lalu. Tapi Bara terus saja memaksanya untuk keluar jalan-jalan. Pelan tapi pasti, Nasya mendengar suara deburan ombak. Itu artinya mereka berjalan ke arah pantai. "Dih... ngeri amat ke pantai malam-malam," gumam Nasya yang masih dapat ditangkap oleh indera pendengaran Bara. "Bar, aku memang suka pantai, dan masih pengen di pantai lagi. Tapi nggak malam-malam gini juga," ujar Nasya. "Kamu diam dulu kenapa, sih?" gemas Bara. Nasya mengerutkan bibirnya. Tampak lucu di mata Bara. "Bar serius, mana ini makin ke sini makin sepi lagi. Balik aja, yuk! Cari makan!" ajak Nasya. Bara terkekeh, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN