Janisa merasa jika Rayhan telah memulai untuk balas dendam padanya dengan berusaha mengendalikannya dan mulai ikut campur urusan pribadinya. Janisa ingat bagaimana kejadian dua bulan lalu dan itu membuatnya memikirkan hal yang seharusnya tidak ia pikirkan. Janisa menatap kaca dan ia melihat wajahnya yang terlihat kusut, bagaimana ia tidak kesal tiba-tiba ia mendapatkan kabar dari bagian administrasinya jika Rayhan mengundurkan diri jadi pembimbingnya. Janisa menghembuskan napas kasarnya, dua minggu ini ia tidak pernah bertemu Rayhan dan entah mengapa ia merasa sangat kesal karena keputusan Rayhan itu. Janisa ingat saat Rayhan mengajaknya ke Apartemenya, Rayhan hampir saja menciumnya dan bahkan menghimpit tubuhnya disofa tapi yang membuat Janisa kesal, Rayhan mengatakan jika ia yang terl