14

1654 Kata

POV Arya Kamandanu Ibu berdiri, mengisyaratkan dengan tatapannya lalu melangkah menuju dapur. Melani menatapku, seolah bertanya apa yang membuat ibu terkejut. Aku hanya tersenyum kecil dan akhirnya menyusul ibu ke dapur. Ibu berdiri membelakangiku. Dia menoleh saat aku di dekatnya. "Arman itu siapa to, Lee?" Aku menggaruk rambut, ibu mengernyitkan kening. "Mbak Melani biasa memanggilku Arman, Bu. Maklumi saja." "Maklumi saja bagaimana maksudmu, Le? Namamu Arya, masa dipanggil Arman. Gak rela, ibu, Le. Kalau dia manggil kamu Kamandanu, ibu gak papa itu nama kamu. Arman, apa itu? Oalah Le, Le, kamu mau saja dipanggil Arman? Pie, to. Namamu itu diselameti dulu." Aku nyengir. "Aku sudah memberitahu Mbak Melani berkali-kali, Bu, tapi tetap saja Mbak Melani panggil aku Arman. Arman itu, s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN